Ima Choerijah, S.Pd.

Mengajar di SDN.Cigugur tengah kota Cimahi, salah satu sekolah inklusif yg ada di Cimahi, menjadi guru pendamping bagi anak - anak berkebutuhan khusus di SDN Ci...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kelas Gempita

"Ibuuuuu, rey ambil pensilku " teriakan itu kembali terdengar, kupalingkan mukaku dan mencari siapa yang berteriak tadi. Kulihat wulan salah seorang muridku yang duduk di bangku paling belakang sedang berusaha merebut kembali pensil miliknya, cepat - cepat kuhampiri " wulan, sudah ini pakai pensil punya ibu saja" aku berusaha menenangkan wulan dan memberikan pensilku, tetapi belum sempat wulan mengambil " sreeet " tangan mungil rey kembali merebut pensil di tanganku.

" ibuuuuuu tuhh kan " kembali wulan berteriak, belum sempat aku menjawab, nisa teman sebangku wulan berkata" sudah, nih aku punya pensil dua, pakai saja wulan" terimakasih nisa" ucap wulan. Akupun menghela napas, setiap hari selalu saja ada keributan kecil terjadi di kelasku.

Setelah urusan wulan beres, mataku mencari rey, " hmm dimana yah rey" pikirku, aku mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kelas, tetapi rey tidak kelihatan batang hidungnya.

" pasti rey lari ke luar kelas " pikirku, tetapi pintu kelas masih tertutup, rey paling tidak bisa buka pintu, rey akan menjerit- jerit kalau mau ke luar kelas, " terus kemana rey" akupun bertanya" ada yang lihat rey? " raihan anak yang duduk paling depan menunjuk ke arah lemari di belakangku, aku berbalik, astaga, kulihat rey sedang duduk di atas lemari dengan santainya diayun- ayunkan kedua kakinya, mulutnya tersenyum penuh kemenangan, rey berkata" ini aku neno", aku berusaha membujuk rey, " ayo sayang turun, nanti jatuh yukk sini, di pangku sama ibu" ucapku.

Rey tetap tidak bergeming, rey malah berdiri dan siap- siap mau meloncat, aku berteriak ketakutan" tidakkk reyyyy, sini pegang tangan ibu" teriakku, lemari di kelasku cukup tinggi, kebayang kalau tubuh mungil rey melompat, rey pasti terluka. Aku cepat- cepat mendorong meja ke dekat lemari, aku gunakan meja sebagai pijakan, kuulurkan tanganku meraih tubuh mungil rey, dan tiba- tiba saja rey menggigit tanganku keras sekali, aku berusaha melepaskan tanganku dari gigitan rey, susah sekali, rey semakin keras menggigit tanganku, aku berusaha membujuk dan mengusap- ngusap kepala rey," ayo rey, lepas yah sayang, kalau tangan ibu berdarah gimana, nanti ibu tidak bisa gendong rey lagi", pelan - pelan rey melepas gigitannya, rey langsung merangkulku, dan aku menurunkannya dari lemari.

" ibu berdarah" ucap ica, " sakit yah bu" kembali ica berkata, aku cuma tersenyum, dan menganggukkan kepala, " ada yang bisa bantu ibu ?" ucapku, " akuuuuu dengan kompaknya anak- anak menjawab" " tolong ambilkan betadine di ruang UKS yah " . tidak lama ica sudah kembali membawa betadine, cepat- cepat kuoleskan betadine ke tanganku, perih dan terasa pegal.

Kejadian seperti ini sering kualami di kelas, dan itu bukan hal yang aneh lagi, karena di kelasku ada anak berkebutuhan khusus yang terkadang sikapnya di luar kendali. Tetapi itu bukan hal yang membebaniku, aku tetap semangat dan mencintai murid- muridku, apapun yang terjadi.

Rey salah satu anak berkebutuhan khusus yang ada di kelasku, rey mengalami hambatan bicara, terkadang karena hambatannya, kami sering terlambat mengerti keinginan rey, itulah yang membuat rey menjadi emosi, sampai saat ini aku dan teman- teman rey di kelas sedang berusaha dan terus belajar memahami keinginan rey.

Cuma memahami keinginan rey, emosi rey bisa dikendalikan, di kelas aku dan murid- muridku adalah pemain sandiwara yang handal, hal ini dilakukan untuk menghadapi sikap rey. Karena kami tahu rey cuma butuh dimengerti, dipahami, dan itulah empati versi kami.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Haha...editor di KCG...

23 Nov
Balas

Kapan-kapan kalau Reyno mau gigit Bu Guru, ajak-ajak ya. Tolong sampaikan salam hangat dari saya ya Bu.

22 Nov
Balas

Whaaatt, mau ikut gigit juga??? ....atw mau ngegantiin tanganku yh...mksh komennya mas agus riyanto yg pinter...sang editor...bsk salamnya aku sampein yh...

23 Nov

Ajak biar bisa bisa bilangin Reyno bahwa bu Guru tdk boleh digigit. Editor apa?

23 Nov

Sungguh sabar buk guru ini, mungkin jarang kita mendapatkan guru seperti ibu ima ini yang sangat luar biasa, bisa bersabar dalam menghadapi segala masalah dalam mengajar, semoga segala amal ibu ima dalam mendidik muridnya mendapat imbalan dari yang maha kuasa. Aamiin...

22 Nov
Balas

Hatur nuhun kang, kesabaran adalah modal utama guru...sanes kitu kang ?? ...nuhun nyaa....Aamiin

22 Nov



search

New Post