Ranum
Petang yang ranum. Kutatap ada lentera di beranda jiwamu. Walau senyum masih tertahan raga yang masih digelayuti pekat. Perlahan seiring memancarnya cahaya rembulan malam ini, kurasakan dirimu menapak senyum putih melati
Entah berapa lama sudah berjuang, mencoba melawan badai yang menghantam. Menyingkirkan debu yang ditaburkan entah oleh siapa. Kini Hyang Kuasa telah membuka jalan-jalan setapak kesadaran untuk menggapai senyum, cinta, romantika.
Petang ranum, cahaya rembulan jadi saksi. Nyanyian jangkrik, belalang jadi aksesoris. Kuajak kembali dikau merajut jejak-jejak testimoni sembilan belas sembilan puluh, ketika kanvas cinta berhasil kita torehkan. Dalam perjuangan menyatukan jembatan pelangi. Semoga petang yang ranum jadi awal terajutnya kembali senyum, canda, dan tawa
(Wanagiri, Selasa, 30 Juni 2020)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Manis,,,, keren
Ekspresi dari hati yg masih didera baper
Wow mantap Made... Gass full ...
Siap... Oke...