Ketika generasi seusia penulis dulu sekolah pastilah sangat akrab dengan pepatah yang diajarkan oleh guru Bahasa Indonesia di sekolah "Guru kencing berdiri murid kencing berlari" yang maknanya sudahlah pasti kita tau semua, murid pasti akan meniru apa yang dilakukan oleh guru, baik sebagai sosok seorang cekgu disekolah atau pun sebagai warga masyarakat yang hidup ditengah heterogenitas budaya, ras, agama, kebiasaan dan lain sebagainya.

Dinamika pendidikan dinamis yang menyesuaikan dengan peradapan manusia yang juga dengan sendirinya ikut berkembang yang akan mempengaruhi serta membentuk pola pikir seseorang mulai dari konvensional sampai dengan moderat dan inilah yang dinamakan dengan hukum alam dimana alam berkembang dengan segala kemajuan teknologi yang diikuti oleh pola pikir seseorang yang semakin moderat, anak zaman now tidak mengenal apa itu patok lele, petak umpet, logo dan lain sebagainya yang dulu nya sangat familiar dengan kita, sekarang mereka lebih akrab dengan gadget, handphone, game online, media sosial dan lain sebagainya.

Inilah paradigma baru yang merupakan tantangan tersendiri buat para cekgu ditanah air, cekgu harus selalu melakukan inovasi serta terobosan tersendiri dalam melaksanakan rutinitas sebagai seorang guru. Guru zaman now dituntut untuk ikut menguasai teknologi seperti yang dikuasai oleh peserta didik walaupun istilah nya guru tua semalam dari murid, setidaknya kita para guru telah mencoba memasuki dimensi alam berfikir mereka seperti mengajar menggunakan media, alat peraga, pelajaran yang dikemas dalam bentuk games yang berbasis teknologi dan jangan lagi kita para cekgu menggunakan pola konvensional yaitu mengajar dengan berceramah dari awal sampai selesai dan ini tentunya sangatlah membosankan, coba kita lihat ketika peserta didik tunak diwarnet berjam-jam lamanya bahkan ada diantara mereka yang tidak tahu jalan pulang alias sampai pagi diwarnet.

Dengan memasuki dimensi berfikir mereka tentunya ketika kita para guru mengajar menggunakan media seperti yang digandrungi mereka pastilah mereka akan selalu melek, barangkali apa yang dikatakan oleh pakar anak Seto Mulyadi benar adanya bahwa anak sekarang pola belajarnya kinestetik yaitu belajar dengan menggunakan media, nah ini yang harus kita cermati bersama.

Marilah kita berebut untuk menjadikan diri kita sebagai idola, motivator, inspirator bagi peserta didik kita yang kehadiran kita selalu dinanti dan dirindukan didepan kelas, dan jangan lagi menjadi sosok yang konvensional yang akan membuat mereka bosan, malas dan lain sebagainya tentunya berujung dengan ketidak senangan mereka terhadap kita, yang akhirnya sering kita dengar berita yang membuat miris kita yaitu perlakuan peserta didik terhadap cekgunya dan jangan sampai pepatah yang dulu sering kita dengar di zaman now berubah "Guru kencing berlari, maka murid ngencingi guru" tentu nya ini tidak kita harapkan sama sekali. Semuanya tergantung pada kita sebagai guru mau mengajar dengan gaya konvensional atau mengikuti paradigma berfikir peserta didik.