IMA MAKARIA MAKING

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Meningkatkan keterampilan motorik halus melalui menggambar dengan berbagai objek
Masih belajar

Meningkatkan keterampilan motorik halus melalui menggambar dengan berbagai objek

LAPORAN HASIL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI MENGGAMBAR DENGAN BERBAGAI OBJEK

SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2022/2023

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kelincahan pada anak di TK NEGERI 1 ER.I. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif yang dilakukan dalam dua siklus dengan dua kali pertemuan, dan pada setiap pertemuan menunjukkan tahapan perkembangan proses pembelajaran pada kegiatan motoric hasil, melalui metode pengembangan pembeljaran pada motoric halus. Subyek penelitian adalah anak didik yang berjumlah 12 anak. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila mencapai 75%. Hasil data kegiatan dalam peningkatan motoric halus gerak pada kondisi awal anak yang mampu (BSH) hanya 1,1,9 anak dari 12 anak dan yang belum mampu (BB dan MB) sejurnlah 13 anak atau 86,67%. Pada siklus 3-4, anak yang mampu (BSH dan BSB) tentang kegiatan motoric halus pada pengembangannya 1-9,67% dan yang belum mampu (BB dan MB) sejumlah 7 anak atau 33,33%. Selanjutnya pada siklus II, anak yang mampu (BSH dan BSB) sejumlah 12 anak atau 80,33% dan yang belum mampu 1,9 anak.. Melihat hasil tersebut peneliti memutuskan untuk perbaikan berhenti pada siklus II.

Kata kunci: motorik halus, menggambar, berbagai objek

PENDAHULUAN

Salah satu paradigma pendidikan yang menjadi perhatian dari BSNP (Badan Satuan Nasional Pendidikan) adalah pendidikan untuk perkembangan, pengembangan dan pembangunan yang berkelanjutan sehingga dalam hal ini pendidikan harus memenuhi kebutuhan yang ada pada generasi sekarang dan mempersiapkan generasi yang akan datang seiring dengan perubahan jaman yang dinamis dan berkelanjutan. Menyikapi paradigma tersebut, pemerintah sudah melakukan salah satu terobosan yaitu penyelenggaraan kurikulum 2013, hingga kini inovasi pengembangan pendidikan yang di laksanakan dalam implementasi kurikulum merdeka.

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam perkembangannya, masyarakat telah menunjukkan kepedulian terhadap masalah pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan anak usia dini 0-6 tahun dengan berbagai jenis layanan sesuai dengan kondisi yang ada, baik dalam jalur pendidikan formal maupun non formal.

Kehidupan anak usia dini ibarat cuaca di pagi hari yang dapat meramalkan bagaimana siangnya. Pagi yang mendung kemungkinan akan turun hujan, meskipun tidak selamanya mendung berarti hujan. Itulah sebab E. Mulyasa (2014), mengartikan PAUD sebagai upaya menanamkan akidah dan keimanan, disiplin, pembentukan dan pembiasaan perilaku positif, serta pengembangan potensi yang dimiliki. Jadi yang di maksud anak usia dini di sini adalah sosok individu yang berumur 0-6 tahun yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Adapun yang di maksud dengan anak usia dini dalam penelitian ini adalah anak yang berusia 5-6 tahun..

Menurut Masganti (2017), istilah motorik (motor) merujuk pada factor biologis dan mekanis yang memengaruhi gerak (Movement). Istilah (Movement) merujuk pada perubahan actual yang terjadi pada bagian tubuh yang dapat diamati. Dengan demikian, motorik merupakan kemampuan yang bersifat lahirian yang dimiliki seseorang untuk mengubah beragam posisi tubuh.39 Motorik adalah terjemahan dari kata “motor” yang menurut Samsudin adalah suatu dasar biologi atau mekanik yang menyebabkan terjadinya suatu gerak. Dengan kata lain, gerak (Movement) adalah refleksi dari suatu tindakan yang didasarkan oleh proses motorik.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Motorik halus adalah Gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan melakukan gerakan pada otot-otot kecil, seperti menggerakan jari-jemari tangan dan gerakan pergelangan tangaan yang tepat. Oleh karena itu, gerakan ini tidak banyak membutuhkan tenaga, namun gerakan inmembutuhkan koordinasi mata dan tangan.

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi keterlambatan perkembangan motorik halus anak yaitu yang pertama, kurangnya kesempatan untuk melakukan eksplorasi terhadap lingkungan sejak kecil dan pola asuh orang tua yang cenderung overprotektif dan kurang dalam memberikan fasilitas dan rangsangan belajar. Dan yang kedua, tidak memberikan kebebasan pada anak untuk mengerjakan aktifitas sendiri sehingga anak terbiasa selalu ingin dibantu oleh orang lain dalam memenuhi kebutuhannya.

Menurut Sujiono, menjelaskan bahwa motorik adalah semua gerakan yang mungkin didapatkan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik bisa disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Sejalan dengan pendapat tersebut menurut Hurlock, mengemukakan perkembangan motorik adalah perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot yang terkoordinasi.

Dari penjelasan sebagaimana latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang muncul diantaranya :

Pemahaman anak yang belum berkembang pada penerapan motoric halus.

Pada kegiatan motorik halus untuk mengembangkan pembelajaran kemampuan anak- anak berbeda dalam gerakan yang di berikan.

Berdasarkan uraian sebagaimana latar belakang masalah di atas dapat disimpulkan rumusan masalahnya yaitu :

Bagaimana penerapan pembelajaran motoric halus melalui aktivitas belajar pada TK NEGERI 1 ER.

Bagaimana peningkatan motivasi belajar anak melalui kegiatan motoric halus di TK NEGERI 1 ER.

Adapun tujuan dari pelaksanaan perbaikan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk :

Mengetahui pelaksanaan pembelajaran kelincahan melalui kegiatan motoric halus pada TK NEGERI 1 ER.

Mengetahui peningkatan motivasi belajar anak melalui pengembangan motoric halus pada TK NEGERI 1 ER.

KAJIAN PUSTAKA

Motorik Halus

Menurut Masganti (2017), istilah motorik (motor) merujuk pada factor biologis dan mekanis yang memengaruhi gerak (Movement). Istilah (Movement) merujuk pada perubahan actual yang terjadi pada bagian tubuh yang dapat diamati.

Anak usia 5-6 tahun merupakan masa peka yang penting bagi anak untuk mendapatkan pendidikan. Pengalaman yang diperoleh anak dari lingkungan termasuk stimulasi yang diberikan oleh orang dewasa, akan mempengaruhi kehidupan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu diperlukan upaya yang dapat memfasilitasi anak dalam masa tumbuh kembangnya berupa kegiatan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan usia, kebutuhan dan minat (Tim Penyusun Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran di Taman Kanak-kanak, 2010 :1).

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah manusia kecil yang memiliki karakteristik dan tahapan perkembangan berbeda-beda yang terbentuk sebagai hasil pengasuhan keluarga lingkungan. Aspek-aspek tersebut memegang peranan dalam membantu keberhasilan anak belajar sesuai dengan tingkatan usia. Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, mereka selalu aktif, antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, mereka seolah-olah tidak pernah berhenti untuk bereksplorasi dan belajar. Anak belajar melalui bermain serta anak dapat termotivasi dalam perkembangannya. Setiap anak berkembang

Melalui tahapan perkembangan tetapi pada saat yang sama anak juga individu yang unik dimana pembelajaran yang sesuai dengan anak adalah pembelajaran yang sesuai dengan minat setiap anak. Karakteristik anak usia dini adalah sebagai berikut:

Memiliki rasa ingin tahu yang besar

Merupakan pribadi yang unik

Suka berfantasi dan berimajinasi

Masa potensial untuk anak

Memiliki sikap egosentris

Memiliki rentan daya konsentrasi yang pendek

Merupakan bagian dari makhluk social.

Menurut Sujiono, menjelaskan bahwa motorik adalah semua gerakan yang mungkin didapatkan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik bisa disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Sejalan dengan pendapat tersebut menurut Hurlock, mengemukakan perkembangan motorik adalah perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot yang terkoordinasi.

Perkembangan motorik halus adalah proses sejalan dengan bertambahnya usia s ecara bertahap dan berkesinambungan gerakan individu meningkat dari keadaan sederhana, tidak terorganisasi, dan tidak terampil kearah penampilan keterampilan motorik yang kompleks dan terorganisasi dengan baik, yang pada akhirnya kearah penyesuaianketerampilan menyertai terjadinya proses menua atau menjadi tua.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini berangkat dari permasalahan di TK NEGERI 1 ER selama Tahun berjalan. Dalam pengembangan kegiatan pembelajran dengan menggunakn metode motorik halus, penerapan motorik halus pada tahap ini gerak anak belum berkembang secara optimal. Dengan demikian diperlukan upaya untuk meningkatkan dan memanfaatkan metode motoric halus untuk melihat aspek pembeljaran dengan berbagai objek dalam pembelajaran. gerak adalah dengan aktivitas berbagai objek dapat membantu anak dalam menemukan kompetensi anak dan kepercayaan diri pada anak dalam setiap pembelajaran di kelas.

Tujuan dari penelitian ini yaitu

untuk meningkatkan motoric halus anak dalam pembeljaran di kelas

untuk membantu guru dalam menerapkan kegiatan pembeljaran yang berdiferiensi di dalam kelas, agar dapat mencapai hasil yang di harapkan..

DAFTAR PUSTAKA

Dadan Suryana, 2016. Pendidikan Anak Usia Dini dan Aspek Perkembangan Jakarta: Kencana.

E. Mulyasa. 2014. Manajemen PAUD, Bandung: Rosda

Polina Resty, Analisis Peran Guru dalam Menstimulus Motorik Halus Anak di TK Aisyiyah Bustanul Athfal III, Fkip Untan Pontianak, h.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam siklus I diperoleh data siswa yang belum berkembang (BB) sejumlah ,1,9 siswa yang mulai berkembang (MB) sejumlah 4 siswa atau ,2,9 yang berkembang sesuai harapan (BSH) sejumlah 3-4 siswa berkembang baik sekali (BSB).

Tabel 4.1

Lembar Observasi Kegiatan Guru

Nilai

No

Aspek yang dinilai

Kondisi

Siklus

Siklus

awal

1

2

1.

Kegiatan

pra

pembelajaran

1,9

3,24

membuka pembelajaran, kegiatan

inti dan kegiatan penutup

Keterangan kriteria penilaian

3

– 4

: Sangat baik

2

– 2,9

: Baik

DAFTAR PUSTAKA

Dadan Suryana, 2016. Pendidikan Anak Usia Dini dan Aspek Perkembangan Jakarta: Kencana.

E. Mulyasa. 2014. Manajemen PAUD, Bandung: Rosda

Polina Resty, Analisis Peran Guru dalam Menstimulus Motorik Halus Anak di TK Aisyiyah Bustanul Athfal III, Fkip Untan Pontianak, h.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post