Shibori merupakan membatik ala Jepang. Shibori atau Shiborizome adalah metode yang digunakan untuk menghias kain yang dilakukan dengan cara mencelup kain yang sudah diikat, dijahit atau dilipat sesuai pola tertentu. Konon metode Shibori ini telah digunakan orang Jepang sejak abad ke 8 masehi.

Dalam proses pembuatannya metode Shibori sama seperti membatik ala Nusantara. Shibori juga membutuhkan bahan perintang untuk menahan warna agar tidak meresap ke bahan kain yang tidak diinginkan. Bedanya kalau bahan yang digunakan untuk batik adalah malam (lilin) dan canting maka Shibori dengan cara dilipat atau disimpul.

Setidaknya ada 560 teknik perlindungan kain yang memunculkan motif berbeda-beda. Tapi teknik pewarnaan Shibori hanya terdiri dari 6 cara yaitu berupa Arashi Shibori, Itajime Shibori, Kanoko Shibori, Kumo Shibori, Miura Shibori dan Nui Shibori.

Nah, dalam kesempatan ini hari Sabtu (7 Desember) lalu TBM Jipang Panolan mengajak relawan-relawan TBM di Balikpapan belajar metode Shibori yang populer yakni teknik Kanoko Shibori. Kanoko Shibori adalah perpaduan teknik ikat dan lipat. Pola yang dihasilkan adalah berbentuk lingkaran dan lainnya (tergantung jenis lipatannya).

Ada 6 langkah yang dilakukan pada teknik Kanoko Shibori, yaitu:

1. Siapkan kain yang akan digunakan (sebelumnya cuci dengan air bersih)

2. Posisikan kain di atas meja atau di tempat yang datar. Kemudian buat lipatan sesuai dengan pola atau ragam hias yang diinginkan. Setelah itu ikat dengan benang atau karet gelang.

3. Larutkan pewarna kain dengan air panas secukupnya sambil diaduk dengan spatula masukkan garam dapur secukupnya. Biarkan campuran air pewarna menyatu sesuai dengan suhu ruangan.

4. Rendam kain yang sudah diikat ke dalam campuran air pewarna selama kurang lebih 20 menit. Bila ingin lebih 1 warna bisa lakukan pekerjaan nomor 3 dan 4 berulang sesuai keinginan.

5. Cuci kain dengan air dingin hingga warna airnya berubah menjadi jernih lalu lepaskan semua ikatannya.

6. Bilas kembali kain dengan air bersih kemudian jemur di bawah sinar matahari hingga mengering.