MINI RESEARCH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM JARAK JAUH MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL PADA MASA
MINI RISET PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM JARAK JAUH MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL PADA MASA PANDEMI COVID-19
PENGEMBANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Disusun oleh:
Muhammad Khaidir 1901020265
Rizky Awallul Ramadhan 1901020273
Imam Muttaqin 1901020260
Dosen pemateri : Dr. Hasrian Rudi. M.Pd.I
FAKULTAS AGAMA ISLAM
PRODI S1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2021
MINIRISET INI DIKERJAKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pandemi COVID-19 yang menimbulkan perubahan yang cukup signifikan dalam dunia pendidikan, khususnya pada sistem pembelajaran jarak jauh yang melahirkan problematika yang berdampak pada kualitas pendidikan.Permasalahan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VII MTSS AL-ULUM Kota Medan ini dilakukan untuk melihat bagaimana pembelajaran jarak jauh dilakukan. Pertanyaan utama penelitian ini adalah bagaimana cara belajar siswa Kelas VII MTSS AL-ULUM Kota Medan selama mengikuti pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di era pandemi COVID-19 ini dan apa saja varian pengetahuan yang dapat diperoleh oleh para siswa tersebut. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan dengan menggunakan wawancara dengan siswa Kelas VII menggunakan aplikasi digital.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara belajar siswa Kelas VII MTSS AL-ULUM Kota Medan selama mengikuti pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di era pandemi COVID-19 ini dan apa saja varian pengetahuan yang dapat diperoleh oleh para siswa tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktanya pembelajaran jarak jauh terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kelas VII MTSS AL-ULUM Kota Medan melahirkan masalah dan kendala tersendiri yang menghambat efektivitas proses pembelajaran dan hal ini berpengaruh terhadap kualitas pendidikan.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rezekinya yang berlimpah kepada kita semua,kemudian tak lupa pula saya mengucapkan terima yang sebesar-besarnya kepada baginda rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa kita kepada kita semua yang mana beliau telah membawa kita dari zaman yang gelap gulita (kebodohan) hingga zaman yang terang benderang(keilmuan) seperti sekarang ini.
Dalam menyusun tugas karya ilmiah ini kami tidak lupa berterima kasih kepada orangtua kami yang selalu menyemangati kami untuk membuat tugas walaupun dalam keadaan pandemi dan tak lupa juga kami berterima kasih kepada dosen pemateri yang telah memberikan tugas karya ilmiah karena dengan tugas ini kami dapat banyak belajar tentang karya ilmiah itu.
Kami menyadari kalau bahwasanya dalam penulisan karya ilmiah ini kami masih sangat banyak salahnya.Maka dari itu kami menerima kritikan dan saran dari para pembaca agar kedepannya kami dapat membuat karya ilmiah yang lebih bagus lagi.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Islam tidak dapat dilepaskan dari perkembangan dan kemajuan zaman, hal ini bermakna bahwa pendidikan harus menyesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan zaman sehingga diperlukan proses perbaikan dan peningkatan kualitas dalam pendidikan. Terjadinya Perubahan zaman teknologi memberikan pengaruh besar besar terhadap dunia pendidikan khususnya sistem pembelajaran karena melibatkan teknologi di dalamnya dengan menggabungkan dunia fisik, digital, dan biologi yang fundamental tentu akan mengubah pola hidup dan interaksi manusia.
Negara-negara di dunia telah dikejutkan oleh wabah penyakit mematikan
yang disebabkan oleh virus yang dikenal dengan istilah COVID-19 (Corona Virus Desease-2019).Penularan COVID-19 berasal dari kota Wuhan-China akhir Desember 2019 yang penyebarannya berlangsung sangat cepat hanya dalam waktu beberapa bulan ke berbagai negara di dunia, sehingga WHO (World Health Organization) menyebut penyebaran COVID-19 ini sebagai sebuah pandemi.Penyebaran COVID-19 sulit dikenali karena COVID-19 ini baru dapat dikenali sekitar 14 hari, virus ini dapat menyerang siapa saja mulai dari bayi, anak-anak, orang dewasa, hingga lansia dan virus ini dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan, infeksi paru-paru yang berat,bahkan hingga kematian. COVID-19 menjadi penyebab angka kematian yang
terus meningkat setiap harinya, kematian tersebut tidak hanya bagi pasien
tetapi juga bagi tenaga medis yang bertugas pada garda terdepan penanganan COVID-19. Dalam konteks ini dan untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kemendikbud-RI (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Republik Indonesia) mengeluarkan kebijakan dengan meliburkan dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring) yang dikenal dengan istilah Pembelajaran Jarak Jauh.
Dalam penelitian kami ini yang berbentuk Mini Riset,kami akan membahas pembelajaran jarak jauh menggunakan media visual pada masa pandemi COVID-19.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara belajar siswa kelas VII MTSS AL-ULUM Kota Medan dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID 19?
Apa saja pengetahuan yang didapatkan siswa dalam pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi COVID-19 ini?
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui cara belajar siswa kelas VII MTSS AL-ULUM Kota Medan dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi COVID-19.
Mengetahui berbagai jenis pengetahuan yang didapatkan siswa dalam pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi COVID-19.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pengertian Pembelajaran
Belajar dan pembelajaran tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan
pendidikan, tetapi keduanya memiliki perbedaan mendasar sehingga
dapat dibedakan. Belajar dimaknai sebagai proses perubahan
perilaku yang diperoleh dari interaksi individu secara continue,
fungsional, positif, aktif, dan terarah dengan lingkungannya.
Sedangkan pembelajaran lebih dimaknai sebagai proses interaksi
peserta didik (siswa) dengan pendidik (guru) dengan bahan/materi
pelajaran, metode penyampaian, strategi pembelajaran, dan sumber
belajar dalam suatu lingkungan belajar.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi pendidik dengan peserta didik
dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan
belajar.Dengan demikian, pembelajaran lebih mengarah pada
adanya proses mengatur, mengorganisasikan lingkungan yang ada di
sekitar peserta didik (siswa) sehingga dapat menumbuhkan dan
mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Selain itu, pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses memberikan bimbingan
dan bantuan kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar.
Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan komponen yang
sangat mempengaruhi komponen pengajaran seperti bahan pengajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan alat evaluasi. Kunci dari tujuan pendidikan terletak pada kualitas pembelajaran, hal ini disebabkan karena hasil belajar diperoleh secara mutlak melalui kualitas pembelajaran tersebut.
Tujuan pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam dua hal yaitu 1.tujuan yang dirumuskan secara spesifik oleh guru yang berdasar pada materi pelajaran yang akan disampaikan,
2.tujuan pembelajaran umum yaitu tujuan pembelajaran yang sudah
tercantum dalam garis besar pedoman pengajaran yang dituangkan
dalam rencana pengajaran yang disiapkan oleh guru.
1. Pengertian pembelajaran jarak jauh beserta faktornya.
Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh(PJJ)
Pembelajaran jarak jauh diartikan sebagai metode pembelajaran yang diselenggarakan secara terpisah antara guru dan siswa secarafisik.Michael G. Moore mengatakan keterpisahan jarak antara siswa dan guru dalam Pembelajaran Jarak Jauh tidak hanya dipandang dari segi jarak fisik dan geografis saja, tetapi juga harus dilihat sebagai jarak komunikasi dan psikologis yang disebabkan karena keterpisahan antara siswa dan guru keterpisahan tersebut merupakan jarak transaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga diperlukan formula untuk menjembatani batas transaksi dalam pembelajaran karena jarak transaksi mengakibatkan perbedaan persepsi mengenai konsep yang disampaikan.
Pada awalnya, Pembelajaran Jarak Jauh dianggap sebagai jenis pendidikan alternatif (alternative to traditional education) yang berbeda dengan pendidikan konvensional dimana mengharuskan kehadiran antara siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat kemudian Pembelajaran Jarak Jauh diselenggarakan secara online melalui internet.
Pembelajaran Jarak Jauh mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat bahkan ada yang menganggapnya lebih bergengsi dibandingkan pendidikan konvensional yang cenderung kurang memanfaatkan kemajuan teknologi.
Pembelajaran Jarak Jauh sebagai model dari Pendidikan Jarak Jauh bukanlah model pendidikan baru karena sudah dikenal sekitar tahun 1891 di Amerika Serikat. Latar belakang diadakannya Pembelajaran Jarak Jauh
adalah sebagai solusi bagi orang yang setiap harinya bekerja dengan
memiliki waktu kerja yang padat, bertempat tinggal, dan bekerja jauh
dari lembaga pendidikan sehingga membutuhkan yang besar sehingga muncullah Pembelajaran Jarak Jauh dengan memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran jarak jauh, diantaranya:
A. Faktor Internal
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh memberikan dampak terhadap pembelajaran menjadi kurang efektif, hal ini disebabkan oleh kurangnya fasilitas yang mendukung terutama faktor ekonomi orang tua siswa dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh . Kebutuhan Pembelajaran Jarak Jauh dengan mengakses internet menuntut orang tua siswa untuk memikirkan kebutuhan kuota internet atau pulsa dengan mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit dan inilah yang memberatkan orang tua siswa, bahkan sampai ada orang tua siswa yang membeli ponsel baru untuk memfasilitasi anaknya.
b) Kurang optimalnya efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang disebabkan oleh berbagai kendala dalam proses pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang mengharuskan siswa belajar dari rumah
c) Lahirnya tuntutan pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh(PJJ) yang berkualitas dan bermakna bagi siswa tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan/kelulusan, dalam kenyataanya banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, guru yang terlalu banyak memberikan tugas, waktu pembelajaran yang tidak optimal, dan banyaknya dana yang harus dikeluarkan orang tua untuk membeli kuota internet melahirkan permasalahan tersendiri dan berpengaruh terhadap efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
d) Berbagai kekurangan dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ) tersebut dapat menurunkan kualitas pembelajaran
yang berdampak pada kualitas pendidikan
B. Faktor eksternal
a) Pemanfaataan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran dalam pendidikan semakin menjadi prioritas.
Jenis media pembelajaran jarak jauh:
1. E-learning
2. Aplikasi Zoom
3. Google Meet
4. Google Classroom
5. Youtube
6. Whatssapp
Permasalahan yang terlahir dari pembelajaran jarak jauh yang harus mendapat perhatian dari pemerintah :
Keterbatasan penguasaan teknologi oleh guru dan siswa
Sarana dan prasarana yang kurang memadai.
Akses internet yang terbatas yaitu jaringan internet yang belum merata hingga pelosok negeri.
Kurang siapnya penyiapan anggaran dana untuk melakukan sistem pembelajaran jarak jauh ini.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Peneliti menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan
kualitatif deskriptif karena ingin memperoleh data dari peristiwa yang sedang dialami peserta didik selama pelaksaan Pembelajaran Jarak Jauh di era pandemi COVID-19 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kelas VII MTSS AL-ULUM Kota Medan agar hasilnya valid. Pada penelitian ini peneliti juga mendalami kasus yang sedang dialami berkaitan dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pembelajaran Jarak Jauh selama era pandemi COVID-19 di MTSS AL-ULUM Kota Medan.
A. Lokasi Observasi
Lokasi observasi adalah di rumah salah seorang siswa kelas VII MTSS AL-ULUM Medan
B. Objek Observasi
Objek observasi adalah anak yang berusia 14 Tahun.
C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk menghimpun data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka teknik yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Menurut Koentjaraningrat “Wawancara adalah cara yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk mendapatkan informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk berkomunikasi tatap muka.” Sedangkan menurut Lexy J. Moleong “Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan diwawancarai (yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu).” Metode wawancara ini dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab langsung dengan narasumber yang terkait yaitu Orangtua dan anaknya.
2. Observasi
Menurut Suharsimi Arikunto “Observasi adalah pengamatan langsung dari lingkungan fisik atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berlangsung yang mencakup semua kegiatan perhatian ke objek dengan menggunakan alat penilaian sensorik. Atau sautu pekerjaan yang dilakukan dengan sengaja dan sadar untuk mengumpulkan data dan melaksanakan prosedur yang sistematis dan tepat”. Metode observasi ini dilakukan dengan melalui pengamatan kegitan si anak tersebut.
3. Waktu Pelaksanaan
Dilakukan pada tanggal 19 November 2021 sampai dengan penyelesaian pembuatan hasil penelitian.
4. Dokumentasi
Yaitu teknik untuk memperoleh data dari responden. Pada teknik ini, peneliti memperoleh informasi dari dokumen yang ada dari responden atau tempat dimana responden di wawancarai. Dokumen yang dikumpulkan seperti, gambar dari anak tersebut dan ketika ia sedang belajar.
BAB IV
PEMBAHASAN
Data Objek Anak
Nama : Indah Khairunnisa
Tpt/ Tgl. Lahir : Medan, 1 Januari 2007
Umur : 14Tahun
Agama : Islam
Suku : Melayu Minang
Anak ke : 5 dari 5 bersaudara
Sekolah : MTSS AL-ULUM
Alamat : Jln. Amaliun Gg Abadi no.11 medan
Analisa
Cara belajar siswa kelas VIII MTSS AL-ULUM Kota Medan
mengikuti pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh selama era
pandemi COVID-19. Terjadinya perubahan zaman teknologi dalam tatanan kehidupan global telah melahirkan dampak besar terhadap dunia pendidikan, hal ini tak terkecuali berimbas juga pada sistem pendidikan di MTSS AL-ULUM Kota Medan, khususnya sistem pembelajaran yang diberlakukan di MTSS AL-ULUM Kota Medan yang sudah melibatkan kemajuan teknologi di dalam sistem pembelajarannya dengan menggabungkan dunia fisik, digital, dan biologi yang mengubah pola hidup dan interaksi para peserta didiknya.Perubahan zaman tersebut telah mengubah wajah pendidikan dengan menuntut guru untuk dapat menghasilkan perserta didik yang mampu menjawab tantangan perubahan zaman dan menuntut peserta didik agar tetap bertahan dalam arus perkembangan. Dalam konteks ini, pembelajaran yang dilakukan di MTSS AL-ULUM Kota Medan tidak lagi menjadikan guru sebagai subjek utama, melainkan peserta didiklah yang menjadi subjek utama. Sebagai upaya untuk menghadapi persaingan global sebagai akibat Perubahan zaman teknologi, MTSS AL-ULUM Kota Medan berusaha untuk memberikan kontribusinya terhadap pembentukkan bangsa yang mandiri dan Sumber Daya Manusia yang unggul.
Pembelajaran jarak jauh memberikan dampak positif kepada siswa kelas VII MTSS AL-ULUM yaitu :
Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diimplementasikan
oleh MTSS AL-ULUM Kota Medan memberikan impuls terhadap percepatan pemerataan kemajuan teknologi dalam dunia pendidikan
dengan mempercepat siswa dan guru menguasai teknologi yang
menunjang pembelajaran secara digital sebagai kebutuhan untuk guru dan siswa MTSS AL-ULUM Kota Medan.
Pemanfaatan teknologi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh guru dapat menimbulkan kreativitas siswa MTSS AL-ULUM Kota Medan dalam mengembangkan pengetahuan yang telah mereka miliki.
Memberikan kemudahan kepada orang tua dalam
Monitoring perkembangan belajar anak secara langsung dan membimbing belajar anak di rumah
Melahirkan komunikasi intensif sehingga menimbulkan kedekatan emosional yang lebih erat antara orang tua dan anak,
Orang tua siswa dapat melakukan pembimbingan langsung kepada anak dalam pendidikan anak dengan mengetahui sejauh mana kompetensi anaknya dan dapat membantu kesulitan materi yang dihadapi anak,
Orang tua siswa dapat mengontrol penggunaan gadget (smartphone) untuk kebutuhan belajar anak sehingga anak lebih cenderung memanfaatkan teknologi untuk halhal yang bermanfaat seperti mengakses berbagai sumber pembelajaran dari tugas yang diberikan oleh guru,
Terciptanya kolaborasi antara guru dan orang tua sehingg siswa tetap bisa menjalani kegiatan belajar dengan efektif.
Landasan pemikiran yang kuat tentang apa dan bagaimana guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) mempersiapkan Pembelajaran Jarak Jauh:
Tujuan yang hendak dicapai oleh guru Pendidikan Agama Islam
(PAI) Tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
memainkan peran penting dalam proses pembelajaran karena dengan
adanya tujuan maka seorang guru akan memiliki pedoman dan
sasaran yang hendak dicapai dalam kegiatan mengajar. Tujuan
pembelajaran diklasifikasikan ke dalam dua, pertama tujuan yang
dirumuskan secara khusus oleh guru mata pelajaran Pendidikan
Agana Islam (PAI) di MTSS AL-ULUM Kota Medan yang
berdasar pada materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa
Kelas VIII MTSS AL-ULUM Kota Medan yaitu materi mengenai
makanan dan minuman yang halal dan haram, kedua tujuan
pembelajaran umum yaitu tujuan pembelajaran yang sudah
tercantum dalam garis besar pedoman pengajaran yang dituangkan
dalam rencana pengajaran yang disiapkan oleh guru.
b). Cara guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menyiapkan pembelajaran kepada peserta didik Ada beberapa bentuk persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), yaitu dianataranya:
1. Guru memberitahukan pelajaran yaitu topik yang berkaitan
dengan materi makanan dan minuman yang halal dan haram
yang akan dibahas pada pertemuan melalui media power point.
2. Guru menjelaskan materi pelajaran tersebut kepada siswa dengan
menayangkan power point.
3. Guru menunjuk salah satu siswa kelas VII MTSS AL-ULUM Kota Medan untuk menyimpulkan materi yang sudah dibahas.
4. Guru dan siswa melalui aplikasi zoom melakukan tanya jawab
terkait materi mengenai topik yang berkaitan dengan makanan
dan minuman halal dan haram.
5. Guru melakukan evaluasi dengan mengajukan soal dalam bentuk
quiz kepada siswa
6. Guru memberikan arahan dan nasihat kepada siswa agar selalu
menjaga kesehatan dan tetap berada di rumah selama COVID-19
7. Guru menutup pembelajaran dan doa bersama
b) Pengaruh lingkungan atau suasana rumah saat Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) terhadap keberhasilan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI)
Banyak siswa kelas VII MTSS AL-ULUM Kota Medan tersebut mengeluhkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),
diantaranya:
1. Banyaknya tugas yang diberikan guru termasuk di dalamnya
tugas dari guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam(PAI) karenasetiap guru mata pelajaran memberikan beban tugas lebih banyak kepada siswa dari sistem pembelajaran tatap muka langsung di kelas.
2. Guru yang bertugas sebagai pengajar, belum dapat menciptakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang menarik dan efektif terhadap siswa Kelas VII MTSS AL-ULUM Kota Medan, tanpa membebani siswa dengan tugas yang banyak hingga membuat siswa merasa kewalahan dengan banyaknya tugas yang diberikan pada saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tersebut.
3. Bagi Siswa Kelas VII MTSS AL-ULUM Kota Medan sistem Pembelajaran Jarak Jauh adalah sistem pembelajaran yang membosankan dan tidak menarik
4. Adanya keterbatasan kepemilikan media seperti handphone
android/IOS dan laptop/komputer sebagai alat pembelajaran pada sistem Pembelajaran Jarak Jauh yang diselenggarakan oleh MTSS AL-ULUM Kota Medan,
5. Adanya keterbatasan finansial dalam mengakses internet (kuota) yang dialami oleh siswa Kelas VII MTSS AL-ULUM Kota Medan
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
1. Cara belajar siswa Kelas VII MTSS AL-ULUM Kota Medan selama mengikuti pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di era pandemi COVID-19 yaitu sesuai dengan Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 dan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 pembelajaran dilakukan dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan menggunakan aplikasi digital e-learning baik berupa aplikasi zoom, google classroom, youtube, dan media sosial whatsapp yaitu setiap siswa diharuskan untuk mengulas materi yang telah disampaikan oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk dijadikan konten video (video content) dan meng-upload dalam aplikasi digital tersebut. Hal ini memudahkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan melatih kemampuan dalam memanfaatkan kemajuan teknologi digital sebagai upaya merespon pandemi COVID-19 bahkan mampu merespon perubahan zaman teknologi sehingga pembelajaran yang dilakukan di MTSS AL-ULUM Kota Medan tidak lagi menjadikan guru sebagai subjek utama, melainkan peserta didiklah yang menjadi subjek utama,hal ini sekaligus berdampak pada pendidikan.
2. Saran
Dari makalah di atas sangat jauh dari sempurna, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran. Yang dimana sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah. Dan penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kesalahan dari segi bahasa utamanya dari segi sastra bahasa, dan susunan kata. Demikian, demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Rulam, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media:2014
Hakim, Lukman Nul,”Ulasan Metodologi Kualitatif:Wawancara Terhadap Elit”,Aspirasi,Vol.IV,No.2,Desember 2013,165-172.
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 3,No.2,2017.29-35.
Zhou, Molly Y dan David Brown, Educational Learning Theories: @nd Edition,Education Open textbooks,2015
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar