Dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan, salah satu kodrat anak adalah bermain, merdeka di dalam mengekspresikan diri dan mengeksplorasi, berinovasi sesuai dengan kodratnya untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan. Begitu pula dengan pembelajaran, saya sebagai pendidik harus bisa menciptakan suasana pembelajaran yang berpihak kepada murid, pembelajaran yang menyenangkan, pembelajaran yang membimbing mereka berubah kearah yang lebih baik dan bermanfaat, entah dalam pembelajaran yang bersifat akademik maupun non akademik.

Aksi nyata

Sebagai guru bimbingan dan konseling, salah satu tugas saya adalah mengoptimalkan potensi diri masing-masing anak dalam mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi maupun dunia pekerjaan. Aksi nyata yang saya lakukan adalah mengembangkan potensi, bakat, minat dengan mendampingi dan mengarahkan anak dalam bermain musik.

Berawal dari catatan-catatan buku pribadi siswa kelas VII, dimana berisi tentang hobi anak, saya tertarik untuk mengembangkan potensi, bakat, minatnya. Salah satu hobi anak yang saya kembangkan adalah bermain musik, yaitu bermain biola. Kebetulan hobi saya juga dalam bidang musik, jadi saya sedikit banyak memahami jenis-jenis alat musik dan genre musik.

Sekolah saya yang memang berada ditengah-tengah lingkungan masyarakat seni, apa yang saya lakukan tentunya sejalan dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, dimana pendidikan harus sesuai kodrat alam. Kodrat alam merupakan lingkungan dimana anak berada. Dalam proses pembelajaran, pendidik harus memperhatikan lingkungan dimana tempat tinggal anak dan menyesuaikan, adat dan budaya lokal. Sementara mengembangkan potensi bakat dalam hal ini yang saya lakukan mendampingi dan mengarahkan bermain biola, adalah pendidikan yang sesuai dengan kodrat zaman, karena hal tersebut merupakan pendidikan keterampilan (soft skill).

Dalam proses mengembangkan bakat anak tersebut, saya mendampingi dan mengarahkan mereka bermain biola ketika mereka sedang berada di sekolah. Saya meminta anak tersebut untuk membawa alat musik biola ke sekolah, hal ini saya lakukan agar anak tersebut bisa bermain biola tidak hanya di rumah saja, tetapi bisa bermain biola di sekolah ketika jam istirahat ataupun selesai jam pelajaran. Mereka saya berikan ruang untuk mengisi penampilan ketika sekolah sedang melaksanakan kegiatan-kegiatan. Ketika tampil, saya meminta anak-anak yang lain untuk menyaksikan. Hal ini sebagai bentuk memberikan apresiasi kepeda mereka yang bermain biola dan tentunya sebagai motivasi bagi anak-anak yang lain untuk menggali potensi, bakat, minatnya khususnya dalam bidang musik.

Dari apa yang sudah saya lakukan, tentu ini sudah mencerminkan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Dimana sebagai seorang pendidik harus menuntun mengembangkan potensi diri anak secara maksimal.

Suasana yang menyenangakan seperti ini tentunya membuat anak-anak merasa nyaman dan semangat untuk belajar di sekolah. Melihat anak-anak merasa senang dan nyaman di sekolah, tentunya membuat saya lebih bersemangat untuk menuntun murid sesuai potensi, bakat, minatnya. Saya merasa bangga dan tertarik untuk melakukan perubahan-perubahan lain.

Adapun situasi saya dalam mendampingi dan mengarahkan anak dalam bermain biola dapat dilihat pada video di bawah ini.

Salam Guru Penggerak