Adapun aktivitas yang saya lakukan yang mencerminkan dari nilai guru penggerak antara lain;

Senyum salam sapa. Kegiatan ini sudah saya lakukan semenjak menjadi guru. Kegiatan ini saya lakukan setiap pagi di depan gerbang sekolah ketika menyambut anak-anak datang. Sebagai guru BK, hal seperti ini sangat membantu dalam mengenali anak dan membangun hubungan yang baik. Dengan hubungan yang baik dengan guru, maka anak merasa nyaman dan senang ketika berada di sekolah.

Diskusi dengan murid. Ruangan BK yang luas dan nyaman saya manfaatkan menjadi tempat anak-anak OSIS berdiskusi, hal ini membuat anak-anak yang lain betah bermain di ruang tersebut. Mereka datang ke ruangan saya tidak hanya ketika mengalami permasalahan, tetapi ketika jam istirahat ruangan saya selalu penuh dengan anak-anak yang sedang menyantap bekal makan. Hal ini saya manfaatkan untuk berdiskusi dengan mereka terkait suasana pembelajaran dan kondisi kelasnya.

Pemantuan kelas. Pagi setelah lagu Indonesia Raya berkumandang, saya memantau semua kelas untuk memastikan proses pembelajaran sudah dimulai. Apabila ada kelas yang gurunya belum datang, saya meminta anak-anak untuk menghubungi guru tersebut dan sabar menunggu. Sembari menunggu guru datang, meminta mereka untuk menyiapkan materi belajar terlebih dahulu.

Rutin berkesinambungan

Konseling individu/kelompok. Kegiatan konseling adalah memecahkan permasalahan anak dengan tujuan agar anak tersebut dapat tumbuh sesuai tugas perkembanganya. Kegiatan konseling tidak akan selesai dengan satu hari, maka saya selalu membuat kontrak waktu dengan konseli. Sebagai guru BK, memberikan layanan konseling tentu sudah menjadi tugas utamanya.

Diskusi dengan guru. Setiap hari saya selalu diskusi dengan guru, entah guru bk teman sejawat, guru wali kelas atau guru mata pelajaran. Saya lakukan hal tersebut tidak hanya untuk memantau perkembangan akademik, tetapi juga dalam hal memantau tingkah laku anak, terutama anak-anak yang salah suai. Dengan kata lain apa yang saya lakukan ini melakukan pencegahan masalah.

Pendampingan siswa. Sebagai Kaur kesiswaan dan menjadi penanggungjawab kegiatan ekstrakurikuler, saya sering mendampingi anak-anak ketika ikut lomba. Dukungan yang nyata dari guru tentunya akan membuat anak lebih bersemangat dalam berlomba.

Homevisit. Homevisit menjadi salah satu layanan BK yang bersifat mendesak. Homevisit sudah sering saya lakukan, terutama ketika ada anak yang tidak berangkat tanpa keterangan lebih dari dua hari. Homevisit juga saya lakukan ketika ingin klarifikasi atau laporan perkembangan belajar siswa kepada orangtuanya.

Kolaborasi dengan instansi terkait. Kolaborasi dengan instansi terkait yang sudah saya lalukan adalah kolaborasi dengan lembaga psikologi. Awal tahun ajaran baru, saya selaku guru BK selalu melaksanakan test IQ dengan meminta bantuan lembaga psikologi tersebut. Selain itu saya terkadang meminta bantuan untuk asesmen anak ketika menemukan anak dengan tanda-tanda mempunyai jenis hambatan tertentu dalam belajarnya. Selain lembaga psikologi, saya sudah sering kolaborasi dengan Polres, BNN, KPAID dalam memberikan layanan bimbingan pencegahan narkoba maupun pencegahan bullying.

Aktif di MGBK. Berdiskusi dengan guru BK sekolah lain melalui WA terkait dengan isu-isu terbaru tentang permasalahan anak atau terkait masalah bantuan beasiswa.

Disiplin waktu. Sebagai guru BK dan merangkap Kaur kesiswaan, saya sudah terbiasa manejemen waktu, membagi waktu dalam melayani anak-anak dan membagi waktu untuk melaksanakan program-program sekolah (menjadi panitia)

Tanggungjawab. Saya sudah sering mendapatkan amanah untuk menjadi ketua kegiatan-kegiatan sekolah (PPDB, UAS, ASPD, ANBK) dll. Dari menjadi ketua panitia tersebut saya berlatih untuk menjadi pribadi yang tanggungjawab.

Workshop/pelatihan. Saya aktif menjadi panitia workshop/pelatihan yang diadakan oleh MGBK. Kegiatan workshop/pelatihan ini merupakan kegiatan yang rutin dan berkesinambungan. Selain itu saya merupakan anggota ABKIN (Asosiasi Bimibingan dan Konseling Indonesia) dimana organisasi ini rutin mengadakan seminar.

Coach bagi guru lain. Menjadi coach bagi guru lain saya lakukan ketika desiminasi setelah mengikuti workshop/pelatihan. Selain itu beberapa kali saya diminta kepala sekolah untuk berbagi ilmu terkait media pembelajaran berbasi online, terutama menjadi coach bagi guru-guru yang sudah lanjut usia.

Berkarya mendukung pembelajaran. Hal ini sudah saya lakukan dengan menulis artikel di blog dan membuat video kemudian saya upload di youtube.

Menjadi panitia kegiatan sekolah. Ketika menjadi panitia kegiatan sekolah tentunya saya belajar untuk menjadi pribadi tanggungjawab dan disiplin. Saya sudah mulai terbiasa mengambil tindakan-tindakan atas inisiatif sendiri.

Evaluasi layanan konseling. Saya melakukan evaluasi konseling yang saya lakukan yaitu dengan melihat respon anak-anak terhadap layanan konseling yang sudah saya laksanakan. Saya menggunakan google form yang berisi pertnyaan tentang kepuasaan layanan dengan format jawaban menggunakan skala likert.

Update isu-isu keBkan. Tanggap terhadap isu-isu yang beredar terkait dunia pendidikan terlebih isu-isu keKBan. Rajin dan selalu tertarik akan tulisan-tulisan terkait dengan dunia pendidikan.

Rutin berkesinambungan

Evaluasi program sekolah. Evaluasi program sekolah saya lakukan karena saya selalu menjadi bagian dari pelaksana kegiatan tersebut. Program-program sekolah yang sudah dilakukan adalah kegiatan ekstrakurikuler, sekolah adiwiyata, akriditasi perpustakaan dll. Evaluasi yang saya lakukan ini untuk melihat sejauh mana kontribusi saya terhadap kegiatan-kegiatan tersebut

Evaluasi layanan BK. Layanan BK yang menjadi bahan evaluasi langsung yaitu layanan yang rutin saya lakukan, antara lain konseling individual dan kelompok.

Khusus

Evaluasi program BK. Evaluasi ini saya lakukan untuk menentukan derajat keberhasilan pelaksanaan program bk di sekolah yang sudah saya laksanakan selama satu semester dan satu tahun

Evaluasi kegiatan ekstra. Saya melakukan ini karena ingin selalu ada metode yang baru dari guru pengampu dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler.

KOLABORATIF

Keseharian

Kolaborasi dengan rekan sejawat (guru BK satu sekolah). Kolaborasi ini saya lakukan karena kami dalam menjalankan tugas selalu bekerjasama, tidak hanya melayani anak sesuai pembagian kelas. Apapun permasalahan pada setiap jenjang kelas, kami selalu bekerjasama.

Kolaborasi dengan wali kelas dan guru mapel. Ini saya lakukan tidak hanya pada saat menggali/mencari informasi data tentang anak, tetapi kolaborasi ini saya lakukan ketika membahas tentang kondisi dan suasana kelas dalam pembelajaran.

Rutin berkesinambungan

Kolaborasi dengan rekan sejawat di MGBK. Hal ini sudah saya lakukan untuk berbagi informasi, berbagi pengalaman dalam pemberian layanan bk, atau dalam membuat media layanan BK.

Melaksanakan program sekolah. Dalam melaksanakan program sekolah, tentunya ada pembagian tim dengan guru-guru lain. Dari pembagian tim inilah saya sudah terbiasa kolaborasi dengan guru lain.

Khusus

Kolaborasi dengan orangtua. Hal ini saya lakukan ketika sedang melaksanakan konseling individual, dimana informasi dari orangtua terkait anaknya sangat membantu saya dalam menyelesaikan permasalahannya.

Kolaborasi dengan instansi terkait. Dalam menjalankan program sekolah adiwiyata, saya kolaborasi dengan banyak pihak, antara lain; masyarakat sekitar (kepala desa), kelurahan, pasar tradisional, tps terdekat dll. Sementara dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling, saya kolaborasi dengan instansi lain seperti sekolah-sekolah lanjutan (SMA, SMK, MA). kolaborasi ini saya lakuakn sebagai pengenalan sekolah-sekolah lanjutan kepada anak-anak setelah lulus nantinya.

INOVATIF

Keseharian

Solutif terhadap permasalahan anak. Dalam melaksanakan konseling, saya menerapkan berbagai pendekatan konseling sesuai dengan permasalahan yang dihadapi anak. Hal tersebut saya lakukan guna mempermudah saya dan anak tersebut dalam menyelesaikan permasalahannya.

Solutif terhadap permasalahan sekolah. Permasalahan sekolah tidak hanya pada pembelajaran anak atau tingkah laku anak, tetapi juga pada program-program sekolah. Ketika program-program sekolah mengalami permasalahan, saya selalu meminta untuk segera dimusyawarahkan.

Rutin berkesinambungan

Mengelola program BK. Dalam mengelola program BK saya selalu memperhatikan kondisi psikologis anak. Hal ini memudahkan saya dalam melaksanakan program tersebut.

Aktif memberikan gagasan, ide program-program sekolah. Salah satu yang sudah saya lakukan adalah memberikan ide JSPS (Jalan sehat pungut sampah) dilaksanakan setiap hari jumat. Program ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap masyarakat yang minim kesadarannya terhadap sampah. Anak-anak mengambil sampah di jalan dan dikelola bersama di sekolah menjadi barang bekas yang mempunyai manfaat/nilai jual (kompos dan ecobrik).

Khusus

Media BK yang interaktif. Saya sudah membuat media layanan BK yang interaktif, yaitu video-video motivasi dan poster-poster bk yang saya upload di media sosial. media tersebut saya sesuaikan dengan kondisi anak.

Konseling sebaya. Konseling sebaya saya lakukan ketika mendapati anak yang tidak kurang terbuka dengan saya. Dengan konseling sebaya, anak tersebut terbuka kepada temannya.

Demikian kegiatan-kegiatan yang sudah saya laksanakan yang mencerminkan nilai dan peran guru penggerak.

Salam Guru Penggerak