Im Tri Suyoto

Im Tri Suyoto, anak desa yang terdampar di kota tanpa bisa melepaskan kedesaannya. Sekarang berumah di Semarang, Jawa Tengah....

Selengkapnya
Navigasi Web

RUANG RUMAH ITU HATIMU

Berjalan beriringan menyusuri jalan setapak, di tepi hutan merupakan kebahagianan langka, bagiku. Namun, sore ini kebahagiaan itu kumiliki bersama Pailul - selepas berkunjung di rumah Semprul.

Rimbun dedaun menyapa pipi. Sesekali rerumput belukar berpura menghalangi kaki. Pun aku menikmati!

Simponi nyanyian serangga menelusupi rimbun reranting. Dentingnya indah merasuk telinga hati. Juga kumenikmati.

“Ya, pantas saja!” gumam Pailul bagai terompet sopran memisahkan diri, meninggalkan simponi alam yg masih indah terdengar.

“Kenapa, Lul?” kubuka percakapan, sekadar mengisi ruang kosong tepi hutan.

“Kang, tadi sampeyan melihat rumah Semprul kan? Ruang tamunya bersih. Perobatannya tertata rapi! “

“Ya,” kataku.

“Ruang tamu itu tempat untuk menerima tamu. Ruang tamu itu adalah wajah Semprul, Kang. Jadi wajah Semprul selalu dibuat semanak enak saat menghadapi tamu – siapa saja.”

“Ya,” kataku.

“Agak ke dalam, ada ruang keluarga. Kulihat di sana ada beberapa perabotan jumpalitan tidak tertata serasi. Debu terlihat menebal melapisi. Ruang keluarga itu mewakili perasaan Semprul, Kang. Ruang keluarga itu hati Semprul bagian luar. Ruang keluarga itu menggambarkan bagaimana keterikatan hati antar anggota keluarga. Jadi, ruangan keluarga yang lusuh berdebu kurang serasi, merupakan gambaran hubungan anggota keluarga Semprul. Beda banget dengan tampilan mukanya!”

“Ya,” kataku.

“Ke dalam lagi, ada ruang dapur. Dapur itu pusat pembuatan makanan untuk menghidupi seluruh anggota keluarga. Dapur itu jantung kehidupan keluarga. Tadi kulihat ada meja makan yang sepintas tampak seperti hutan: botol, kaleng, plastik kresek, piring, gelas, sayuran mentah, sayuran matang jumpalitan memenuhi permukaan meja itu – meja yang seharusnya tempat menyatunya jiwa-jiwa anggota keluarga – untuk menikmati asupan gizi bersama. Jelas, dapur Semprul tak mungkin berfungsi secara akurat: memberikan asupan gizi dan menyatukan jiwa sekeluarga!

Saya memastikan, anak-anak dan seluruh anggota keluarga Semprul relatif ci lu ba di rumah. Saling berpapasan dalam rumah, saling diam tanpa menyapa, saling menatap tetapi tanpa hati. Embrio individualis? Bisa jadi!”

“Ya,” kataku.

“Ruang tidur? Aku tak berani menengok ruangan paling privasi itu sebab istri Semprul sedang mendengkur di dalam. he he he .”

“Ya,” kataku.

“Sampeyan, sejak tadi hanya ya, ya, ya! Sampeyan pahamkah?” tanya Pailul sewot.

Kepalaku pening membayangkan keadaan ruangan-ruanganku yang tentu telah dibaca oleh Pailul.

#Demi mengurangi pening kepala, kuangkat cangkir teh hendak kusruput perlahan! pyek eh!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post