Terlalu cepat
#hari ke 6
#tantangan menuju 30 hari# wisuda ke 2
Andai bisa ku gadai
Agar ragamu selalu ada bersama kami
Andai bisa ku tukar waktu yang berjalan
Agar kau tak pergi
Ku tatap wajah terakhir kau kan tinggalkan kami .
Tak pernah ikhlas rasanya hati ini
Kebahagiaan ini belum ada bersamamu
Kami masih rapuh saat kau pergi.
Belum utuh kaki kami untuk bertopang
Belum kuat tangan ini untuk meraih
Namun kau harus pergi
Namun kau harus menyudahi
Kadang luka melanda
Rasa jerit hati mengucap
Saat Rasa goncang berderu
ingin kau raih tanganku
Namun semua semu
Ingin ku lihat wajah berseri itu
Meski dalam igau ku
Walau hanya dalam doa ku
Saat ini saat indah mulai datang
Namun kami tak lihat lagi senyum indah itu
Saat sinar terang bersama kami
Kau hilang bersama silaunya cahaya
Padang 8 February 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terlalu cepat, puisi dengan diksi yang memikat.
Salam literasi buk
Puisi yang indah pak
Salam kenal pak
Salam kenal...Tetap semangat....
Puisi yang meniup rasa sedih. Merasa ikut mengalami kesedihannya. Salam kenal bu Imelda. Kalau boleh tahu Painan itu dimana ya? Kok mengingatkan saya pada kata Hainan?
Di pesisir Selatan Sumatera barat buk