Imelda. SE

Anak kedua dari enam bersaudara pasangan H Drs Jaswandi Dt.Mudo dan Hj Yuniar, sekarang mengajar di MTsN 17 Tanah Datar Mata Pelajaran IPS. Berdomisili Di Galog...

Selengkapnya
Navigasi Web
CERBUNG TAK KUTEMUKAN CINTA ITU (Sampai Juga)  H. 121

CERBUNG TAK KUTEMUKAN CINTA ITU (Sampai Juga) H. 121

Oleh. Imelda. SE

Dengan berat hati Tito meninggalkan Kakek dan Neneknya. Dengan berbekalkan uang dari penjualan motor dan modal nekat akhirnya Tito sampai juga di tempat yang dia tuju. Ranah minang yang selalu menghimbau-himbau selama ini, teman-teman yang senasib dan seperjuangan waktu pesantren dulu yang selalu merindu. Tapi yang utama sekali adalah ayah tercinta serta alam minang kabau yang indah dan asri.

Subuh itu dia turun dari bus yang di tumpanginya dan dia langsung menuju rumah mak wo suna, karena tempat itulah yang bersahabat dengan Tito. Kalau dia langsung kerumah ayahnya pasti ibu tirinya tidak suka akan kehadiran Tito.

Makwo suna terkejut dengan kedatangan Tito yang tiba-tiba tanpa memberikan kabar terlebih dahulu. “Tito baru datang nak” tanya Makwo Suna kepada Tito “iya Mak Wo” jawab Tito sambil mengambil tangan mak Wo Suna untuk bersalam dan mencuim tangan perempuan itu sambil menundukkan badannya.

“Tito baru datang ya” Tanya Uni Mida kepada Tito, “iya Uni” Jawab Tito sambil bersalam, “silahkan masuk nak” kata Mak Wo Suna” Tito langsung masuk rumah dan menghempaskan badannya di kursi melepaskan lelah selama di perjalanan. “bagaimana kabar kamu Tito,apakah kamu sudah tamat sekolah” Tanya uni Mida yang sangat peduli sekali tentang pendidikan, “sudah Uni, Tito sudah Tamat SMA” Jawab Tito sambil membuka tasnya dan menunjukkan ijazahnya kepada Uni Mida. “lalu apa rencana kamu sekarang” kata uni Mida penasaran, lalu Tito bercerita kalau sebenarnya dia ingin mencari pekerjaan, sedang kan Kakek dan Neneknya ingin dia kuliyah.

Tito juga bercerita bagaimana dia sampai disini, dengan jalan menjual motor yang di belikan neneknya. “kamu ingin kerja apa Tito” Tanya Uni Mida kepada Tito, “belum tau uni” jawab Tito sambil menundukkan kepalanya, “Tito kalau disini kerja hanyalah kesawah dan keladang, apakah kamuu sanggup kerja seperti itu”, kata Uni Mida “ sebaiknya kamu kuliyah dulu Tito” kata uni Mida menambahkan. Tito termenung mendengarkan perkaataan Uni Mida.

“Tito telah bersalah Uni, karena telah menjual motor yang dibelikan nenek” kata Tito kepada Uni Mida, “kalau Tito kembalii lagi ke Jawa, Tito takut kalua Nenek marah” kata Tito menambahkan. Lalu Tito menitipkan sisa uang penjualan motor kepada Uni Mida, dia takut kalau dia yang memegang nanti habis. Sementara uang itu adalah modal usaha Tito yang belum tentu akan usaha apa.

Galogandang. 24 September 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa bu. Salam sukses selalu.

24 Sep
Balas

Salam kembali

24 Sep

Semoga Tito sukses..kerenn bu ceritanya..

24 Sep
Balas

Trimakasih

24 Sep



search

New Post