Pada masa Darurat COVID -19 mau tak mau semua siswa dan semua mata pelajaran melakukan pelajaran Daring (belajar dalam Jaringan). Belajar Daring merupakan belajar yang sulit diterima oleh semua pihak baik itu guru maupun siswa.

Belajar Daring mempunyai masalah tersendiri oleh masyarakat. Karena belajar daring ini pembelajaran yang tidak diduga-duga sebelumnya dengan artian belajar daring ini, datang dengan tiba-tiba dan begitu mengejutkan karena musibah yang kita alami bersama.

Belajar daring yang sebuah kurikulum yang tidak dirancang sama sekali sebelumnya. Tidak bertemunya guru dengan siswa secara langsung meyebabkan siswa menjadi tidak termotifasi untuk belajar apalagi pembelaran yang diberikan oleh guru tidak berfariasi seperti hanya memberikan catatan, meringkas buku atau sekedar menjari jawaban atas soal yang diberikan guru.

Apalagi pembelajaran IPS yang menuntut siswa lebih banyak membaca dan membaca sehingga siswa merasa bosan untuk melakukan itu. Sebab minat baca siswa pada umumnya memang kurang sekali.

Setiap guru mata pelajaran apapun mau tak mau harus siap dalam pembelajaran daring ini. Pembelajaran yang tidak terencana sebelumnya.

Supaya siswa berminat dalam melaksanankan proses belajar mengajar guru harus mampu membuat model pembelajaran yang menarik minat siswa dalam belajar terutama dalam belajar IPS. Guru tidak boleh hanya memberikan tugas lewat WA saja, atau mefotokan buku lalu di kirimkan kesiswa untuk di catat. Cara seperti itu akan membuat siswa bosan dan pembelajaran tidak akan berlangsung lama.

Guru harus mampu mendesain model pembelajaran yang membuat siswa mau belajar. Contohnya guru mampu membuat powerpoin yang menarik, atau juga membuat video yang menarik bagi siswa ataupun paling tidak mendownloadkan video yang berhubungan dengan pembelajaran

Dari penjelasan di atas kita dapat melihat bahwa pada masa PANDEMI DARURAT COVID-19, kita guru dan siswa dihadapkan kepada suatu permasalahan dalam proses belajar mengajar. Dunia pendidikan mau tak mau harus melaksanakan suatu pembelajaran yaitu pembelajaran daring, sehingga materi yang disampaikan kepada siswa tidak sepadat materi biasanya, namun materi itu di pangkas dan diringkas sedemikian rupa dan disampaikan yang penting-penting saja yang disebut dengan materi esensial, rentang waktu belajarnya pun tidak begitu lama, biasanya 40 menit dalam satu jam pelajaran sekarang di pangkas menjadi 30 menit dalam satu jam pelajaran.

Ini mengantisipasi supaya siswa tidak merasa jenu dan lelah berada terus di hadapan ponsel atau laptop mereka masing-masing. Dan guru harus mampu untuk menciptakan kondisi belajar yang sekondusif mungkin supaya siswa tertarik untuk belajar pada masa Pandemi Covid-19 ini.