Imron, M.Pd

Guru SMAN 1 Lasem dan founder SMK Cendekia Lasem. Saat ini sudah selesai menulis 3 buah buku. Satu buku dengan Judul Literasi dan Sekolah Penggiran ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Jenis Budaya Organisasi dan Faktor Mempengaruhi Budaya Organisasi

Menurut Management Study Guide (MSG) terdapat sembilan jenis budaya organisasi, yaitu:

Budaya Normatif. Budaya normatif merupakan budaya yang diterapkan di dalam organisasi dimana sudah ada pedomannya, yakni peraturan yang harus dipatuhi oleh para anggota organisasi. Dengan demikian indikator budaya organisasi ini adalah perilaku patuh terhadap aturan yang akan dianggap sebagai anggota yang ideal. Budaya Pragmatis. Budaya pragmatis adalah budaya dimana kepuasan pihak eksternal dijadikan hal utama oleh organisasi. Jadi, anggota organisasi akan diminta sebisa mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi pihak eksternal demi nama baik organisasi. Budaya Akademi. Budaya akademi maksudnya adalah organisasi yang memiliki anggota-anggota yang memiliki latar belakang sesuai dengan pekerjaan yang diberikan. Jadi budaya tipe seperti ini akan sangat mempertimbangkan latar belakang pendidikan serta pengalaman kerja. Budaya Tim Bisbol. Budaya tim bisbol maksudnya adalah suatu organisasi akan menganggap karyawannya sebagai aset yang berharga, tetapi kelemahan dari budaya ini adalah anggota yang lebih dikedepankan dibandingkan organisasi. Budaya Klub. Budaya klub sebenarnya mirip dengan budaya akademi, jadi budaya klub ini akan merekrut anggota yang sesuai dengan keterampilan mereka sehingga dapat dengan mudah melakukan tugas mereka. Budaya Benteng. Budaya benteng merupakan budaya organisasi yang cenderung mengutamakan organisasi ketimbang anggota. Maksudnya adalah ketika anggota belum mampu mengerjakan pekerjaannya dengan baik, maka anggota itu akan didepak. Budaya Pria Tangguh. Di dalam budaya pria tangguh, setiap anggota akan selalu dipantau oleh pimpinan organisasi. Nantinya pimpinan itu akan selalu membimbing para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Budaya Pertaruhan. Budaya mempertaruhkan ini maksudnya adalah organisasi akan mengambil keputusan dengan risiko yang besar. Budaya Proses. Proses budaya ini adalah dimana para anggota akan berpegang teguh sesuai dengan prosedur yang ada di dalam organisasi.

Banyak keuntungan yang bisa didapatkan oleh organisasi apabila memiliki budaya organisasi yang sehat. Bila budaya organisasi yang ada justru menurunkan tingkat produktivitas dan profitabilitas organisasi, hal ini mungkin disebabkan karena budaya organisasi yang tidak baik. Untuk mengatasinya, kita perlu memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi budaya organisasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post