Imron, M.Pd

Guru SMAN 1 Lasem dan founder SMK Cendekia Lasem. Saat ini sudah selesai menulis 3 buah buku. Satu buku dengan Judul Literasi dan Sekolah Penggiran ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pendampingan Pendayagunaan TIK bersama Guru Hebat di Solo Raya
Kepala BPTIKP Dikbud bersama Rektor Universitas STEKOM Semarang dan Pengurus IGI Jateng dalan Penutupan Kegiatan, Minggu(04/12)

Pendampingan Pendayagunaan TIK bersama Guru Hebat di Solo Raya

Sebagai salah satu organisasi profesi, Ikatan Guru Indonesia (IGI) selalu berusaha untuk memfasilitasi guru-guru yang berkenan meningkatkan kompetensinya. Selama dua hari ini, Sabtu dan Minggu tanggal 3 dan 4 Desember 2022 memfasilitasi kegiatan Pendampingan Pendayagunaan TIK Tahun 2022 kerja sama BPTIK Dikbud Jateng dengan IGI Jateng dan Universitas STEKOM Semarang.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 100 peserta dari IGI Soloraya. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari kegiatan yang dilakukan IGI sejak tahun 2009 lalu. Hal ini seiring dengan perkembangan teknologi informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan proses belajar mengajar (PBM) berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang terkenal dengan sebutan e-Learning (seperti yang ditulis oleh penulis dalam artikel yang dimuat Jawa Pos Radar Semarang, tanggal 08 Juli 2008), membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Secara umum, penerapan TI dalam pendidikan masih sebatas hanya untuk pengetikan. Padahal, banyak yang bisa kita manfaatkan selain proses pengetikan walaupun sejak tahun 2013 mata pelajaran TIK sudah tidak dimasukkan dalam struktur kurikulum.

Pemanfaatan TI dalam dunia pendidikan, dapat memunculkan paradigma baru tentang sistem pendidikan yang diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala klasik seperti kurangnya guru yang berkualitas, terbatasnya alat bantu pembelajaran, mahalnya alat praktikum, kurangnya sarana dan prasarana pendidikan, dan mahalnya sumber belajar. Salah satu prinsip pelaksanaan KTSP adalah kurikulum harus dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, serta sumber belajar dan teknologi yang memadai.

Hal ini menuntut pendidik harus lebih kreatif menyiapkan peserta didikkarena di kelas pendidik lebih banyak berperan sebagai fasilitator. Salah satu alternatif paradigma baru sistem pendidikan yang berbasis komputer adalah ”dot com educational system” dan ”multimedia pembelajaran interaktif”.Namun demikian, majunya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tidak serta merta menuntaskan kendala tersebut dan tidak serta merta meningkatkan mutu pendidikan. Banyak upaya yang harus ditempuhagar dunia pendidikan dapat memanfaatkan kemajuan TIK sekarang dikenal dengan Informatika. Penerapan TIK khususnya pembelajaran multimedia pembelajaran interaktif sebagai salah satu bentuk implementasi profesionalisme guru. Hal ini bisa dibuktikan dengan menjamurnya pembelajaran secara online.Adarumah belajar, ruang guru, schoolmedia, dan masih banyak lagi.

Sejak dahulu proses pengolahan data telah dilakukan oleh manusia. Manusia juga menemukan alat-alat mekanik dan elektronik untuk membantu manusia dalam penghitungan dan pengolahan data. Hal ini supaya bisa mendapatkan hasil lebih cepat. Komputer yang ditemui saat ini adalah suatu evolusi panjang dari penemuan-penemuan manusia sejak dahulu kala berupa alat mekanik maupun elektronik (Wahono:2003).

Kemajuan sofware TI cenderung lebih lambat dari pada kemajuan hardware TI.Khususnya prosesor yang merupakan ”otak” dari sebuah komputer. Hingga awal tahun 2020, telah banyak rekayasa perangkat lunak yang dihasilkan.Namun, dalam dunia pendidikan masih belum banyak membantu praktisi pendidikan itu sendiri.Khususnya guru dalam mengembangkan model pembelajaran dan MM pembelajaran interaktif.Hal ini disebabkan, adanya prasarat yang harus dipenuhi, diantaranya penguasaan bahasa pemrogaman, melek software dan hardware. Disamping itu, selalu mengikuti perkembangan TI agar produk-produk media pembelajaran tidak out of date. Hal inilah yang sulit dilaksanakan karena guru sudah disibukkan dengan aktivitas sehari-hari dan mengingat pesatnya kemajuan software dan hardware (Kadiwarman:2000).

Multimedia merupakan suatu proses komunikasi interaktif berbantuan komputer yang mengombinasikan penggunaan teks, grafis, suara, foto, video, dan animasi. Dengan kata lain, multimedia merupakan kombinasi dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengintegrasikan berbagai media untuk mengembangkan presentasi yang efektif melalui seperangkat komputer.

Adapun multimedia pembelajaran interaktif (MMPI) adalah program pembelajaran yang berbasis MM dengan perangkat komputer untuk menyampaikan materi-materi secara verbal. Materi yang sangat sulit yang memungkinkan siswa untuk berinteraksi dan memudahkan siswa mencapai kompetensi belajar yang telah ditetapkan. Beberapa Karakteristik program MMPI yang pokok adalah:

bersifat fleksibel, digunakan sesuai dengan kecepatan belajar individu, bersifat kaya isi, bersifat interaktif, dan disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Program MMPI akan mendorong siswa untuk bertindak sebagai berikut:

dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing, belajar dari tutor yang benar-benar sabar, dapat menikmati waktu belajar tanpa harus mengganggu privasinya, belajar ketika kebutuhan muncul atau benar-benar ada kebutuhan, dan belajar sesuai dengan kemajuannya.

Penggunaan MMPI akan memberikan keuntungan bagi siswa dan guru. Diantara keuntungan bagi siswa:

Pembelajaran individu cenderung menurunkan jumlah waktu yang diperlukan untuk mempelajari sesuatu, atau menghemat waktu, dan siswa lebih serius memusatkan perhatiannya, sehingga ada waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan tugas. Siswa dapat ikut berperan serta dalam strategi pembelajaran yang tidak mungkin dilakukan dalam situasi pembelajaran tradisional. Penggunaan MM menjadi metode alternatif untuk mempelajari ketrampilan tertentu dan dapat membantu siswa yang tidak mampu mencapai sukses dengan metode lain. Kecenderungan siswa bergantung kepada guru akan berkurang. Ketrampilan belajar lebih terfokus dan dikembangkan.

Sedangkan keuntungan bagi guru adalah:

akan menghemat waktu guru, dapat menggantikan kegiatan belajar yang kurang efektif dan berpotensi menimbulkan bahaya, mengubah rutinitas guru, memberikan semangat baru untuk mengembangkan pembelajaran, merupakan metode baru yang baik bagi guru, dan guru tidak lagi sebagai pelaksana teknis

Demikian sekilas implementasi TIK dalam pembelajaran.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post