Imron, M.Pd

Guru SMAN 1 Lasem dan founder SMK Cendekia Lasem. Saat ini sudah selesai menulis 3 buah buku. Satu buku dengan Judul Literasi dan Sekolah Penggiran ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Peningkatan Pemahaman Literasi Digital melalui Budaya Organisasi dan Motivasi

Berdasarkan Rapor Pendidikan Tahun 2022 oleh Kemendikbudristek, dari 423 jenjang SD/Sederajat di Kabupaten Rembang didapat data kemampuan literasi di bawah kompetensi minimum atau kurang dari 50% siswa mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca. Disamping itu, kemampuan numerasi juga di bawah kompetensi minimum atau kurang dari 50% siswa mencapai batas kompetensi minimum untuk numerasi.

Untuk jenjang SMP/Sederajat di Kabupaten Rembang, dari 111 satuan pendidikan didapat data kemampuan literasi sudah mencapai kompetensi minimum yaitu Sebagian besar siswa telah mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca namun perlu upaya mendorong lebih banyak siswa menjadi mahir. Akan tetapi, kemampuan numerasi masih di bawah kompetensi minimum atau kurang dari 50% siswa mencapai batas kompetensi minimum untuk numerasi.

Kemampuan membaca siswa SD secara nasional hanya 6.06% yang bernilai baik, 47,11% bernilai cukup dan masih 46.83% yang bernilai kurang. Kemampuan Matematika yang baik hanya 2.25%, cukup sebesar 20.58%, sisanya 77,13% masih kurang. Bidang Sains yang baik hanya 1.04%, cukup 25.38%. dan 73,61% masih kurang. Dari bidang Matematika dan Sains, lebih dari 70% masih kurang. Hal inilah yang menyebabkan kondisi darurat dalam bidang Matematika dan Sains.

Kesenjangan pendidikan antarkelompok ekonomi juga masih menjadi permasalahan dan semakin lebar seiring dengan semakin tingginya jenjang pendidikan. Rasio APK 20 persen penduduk termiskin dibandingkan 20 persen terkaya pada jenjang menengah dan tinggi pada tahun 2018, masing-masing sebesar 0,67 dan 0,16. Kesenjangan taraf pendidikan antarwilayah juga masih tinggi.

Dibutuhkan intervensi secara sistemik, masif, dan berkelanjutan untuk menumbuhkan budaya literasi masyarakat. Pendekatan yang dianggap paling efektif adalah penyadaran literasi sejak dini dengan melibatkan dunia pendidikan. Hal ini karena tidak dipungkiri hampir seluruh anak berstatus sebagai pelajar dan melalui proses pendidikan, sebuah program yang sistematik bisa masuk dengan efektif. Salah satunyanya adalah dengan mendorong guru-guru di Rembang menguasai literasi melalui penguatan budaya organisasi di sekolah dan meningkatkan motivasi guru mengikuti workshop atau pelatihan terkait literasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post