BUKU YANG INGIN JADI DURIAN
Kenalkan namaku Durian Caplok. Jangan panggil aku Durian Montong ya. Fisikku memang mirip dengan Teman-temanku di Margo City Depok. Lho kok di Margo City Depok? Iya kemarin tanggal 31 Maret -2 April 2017 ada acara kuliner berbau Durian. Mulai dari kuliner Ketan Durian, Pancake Durian, Juz Durian sampai Es Krim Durian serba ada. Tinggal Anda siap tidak, mengeluarkan uang mulai dari 15.000 rupiah sampai Rp 25.000 maka satu-dua Pancake Durian bisa Anda nikmati.
Tak tanggung-tanggung para temanku, Durian Montong se Indonesia hadir di sana memanjakan lidah orang-orang berkantong tebal untuk menikmatinya. Harga Durian montong kecil mulai Rp 70.000 sampai ratusan ribu. Walaupun kulitnya tajam berduri tapi Durian banyak diburu orang. Yap itu karena rasa daging buahnya yang lezat.
Kini aku sedang galau. Mengapa? Temanku Si Buku bermimpi jadi Durian Montong. Mengapa mimpinya aneh sekali? Kita lihat saja curhatnya lewat puisi yang ditulisnya ya.
Aku Si Buku Ingin Jadi Durian Montong
Saat aku dibawa ke Margo City
Aku melihat dari tas tuanku yang transparan.
Banyak orang menghampirimu
Membelai-belaimu
Mengetuk-ngetukmu dengan mesra
Membelahmu
Bahkan menciummu
walau agak jauh darimu
Lalu menikmati kelezatan dagingmu
Betapa bahagianya mereka yang membelimu
Walau harus mengeluarkan uang Rp 150.000
Sampai Rp 300.000 untuk harga perbuahmu yang besar
Tapi mereka bangga dengan membelimu
Tapi bagaimana dengan aku?
Sedikit orang yang mengunjungiku di Perpustakaan
Sedikit yang mengunjungiku di Toko Buku
Bila pun mereka ke Toko Buku
mereka mencari aku dengan harga yang paling murah
Bila perlu banting harga buku menjadi Rp 5000 perbuku
barulah cukup banyak orang yang membeliku
Oh nasibku
Sangat jarang orang yangMembelai-belaiku
Apalagi menciumku walau dari jauh
Kapan ya mereka membeliku dengan pantas
Apakah mereka belum tahu?
bahwa menulis buku dan mencetaknya
perlu kesabaran , kesungguhan dan semangat
Perlu proses editing, layout dan cetak
Apakah mereka belum tahu?
Atau pura-pura tidak tahu?
Bangsa yang besar dan beradab
Adalah bangsa yang menghargai buku
Yang bersahabat dengan buku
Yang maju dan bermartabat dengan buku
Dulu aku ingin jadi Durian
Tapi kini tidak
Aku yakin suatu saat
Banyak orang berlomba-lomba membacaku
Dan berlomba-lomba menulisku.
Di mana?
Di sini di Gurusiana.id
Blog keren para guru Indonesian
Salam Literasi dan Salam Hoby baca dariku
With love
SiBuku
Alhamdulillah kemarin aku dengar pembicaraan tuanku lagi. Katanya pada tanggal 20-21 Mei orang guru se Indonesia akan diwisuda oleh Pak Mendikbud, Profesor Dr. Muhadjir Effendy. Bertempat di Gedung Kemdikbud lantai satu. Wow muantap kali Rek. Moga para guru semangat semua ya membuatku. Nanti mereka akan bersyukur dan bangga. Di buku mereka ada namanya. Barokallah dan alhamdulillah. Itulah program Sagusabu. Satu guru satu buku. Bismillah, semangat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
duriannya dooong
Silakan tatap terus gambarnya Paklek...he he he
Inspiratif sekali...fenomena terdahsyat yang nyaris membuat buku terpinggirkan oleh segala macam kecanggihan teknologi, buku tetaplah buku, ia akan terus ada hingga manusia pembacanya pun sirna..
Terima kasih Bu Tosi Nurfadliah sudah mampir. Buku adalah jiwa. Sahabat sejati yang menginspirasi. Buku tak pernah marah. Ia selalu tersenyum menyemangati kita. Buku menerbangkan pembacanya ke penjuru dunia..ia abadi dikeabadiannya...