Inayah Tarmidzi

I am an English Teacher of SMP Muhammadiyah 8 Bandung...

Selengkapnya
Navigasi Web

DEADLINES AND ROBUSTA

By Inayah Tarmidzi, S.Pd

Guru SMP Muhammadiyah 8 Bandung

"Yeaaaaa... Bali I am coming" Gisha berteriak sambil menciumi selembar tiket pesawat ditangannya. Gadis berpipi chubby itu tersenyum lebar, matanya berbinar, dia terlihat sangat bahagia sambil trs melompat-lompat kegirangan.

"Gisha.... look your desk, and open your eyes widely!" Mr. Donovan, sang bos menepuk bahu Gisha yang tidak memperdulikannya, padahal tiket itu sang bos yang memberikannya.

" OMG... my deadlines... they break my dream" ucap Gisha lirih, raut wajahnya berubah 180 derajat...melirik tumpukan tugas dimejanya, tubuhnya terlihat lunglai. Dua bulan ini memang Gisha benar-benar punya banyak sekali pekerjaan, hampir tak ada waktu hanya untuk sekedar baca novel kesayangannya d waktu istirahat atau hanya menghabiskan sepiring batagor dengan grup rumpinya d kantor.

Gisha memperhatikan jarum jam yang terus berputar.

Tik tok tik tok... waktu terus berjalan namun tumpukan kertas dimejanya bukannya berkurang malah terus bertambah. Gisha ingat apa yang disampaikan gurunya dulu waktu di SMP, Mr. Edi. Waktu ibarat pedang, kalau kita tak pandai menggunakannya maka dia akan membunuh kita. Gisha langsung terbangun sambil berteriak " Demi Bali..akan kubereskan secepat mungkin. Aku tak boleh kalah oleh waktu..mmmmwah" Gisha kembali mencium tiket pesawatnya dan menempelkannya d layar laptopnya. Gisha baru sadar ada yang memperhatikannya sambil tersenyum, ya.. Ghani, karyawan baru yang katanya jago IT. Gisha berusaha merapihkan mejanya dan fokus menginput data k laptopnya, namun Gisha merasa laki-laki diseberang sana masih menatapnya.Gisha terlihat kikuk. Gadis periang itu langsung memangil pak Diman yg kebetulan melintas di depan mejanya sambil membawa kopi.

"Pak Diman, minta kopinya pak" ucap Gisha menghilangkan groginya.

"Oya neng nnt bpk buatkan" ujar laki laki paruh baya yang sdh bekerja menjadi OB selama 15 tahun itu dengan ramah.

" Ga ah.. aku mau yang ini aja" sahut Gisha sambil langsung menyambar kopi hitam yg dibawa pak Diman

" jangan neng, itu..." kalimat pak Diman belum selesai

"Mmmm I am coffee lover." Gisha langsung meminumnya

" pahiiiiiit... pak Diman lupa kasih gula ya" ucap Gisha sambil menggigit lidahnya

" lha yg pesen kopi mas Ghani kok.. malah neng yg minum" sahut pak Diman. Gisha terdiam dan malu. Tapi dia tak mau terlihat konyol di depan karyawan baru itu, diambilnya android, lalu memutar aplikasi joox, memasang head set ke telinganya dan lagu "perfect" oleh Ed Sheeran pun dinikmatinya.

Pagi itu langit mendung. Mungkin matahari masih malu-malu untuk muncul dan menyapa manusia di bumi. Jalanan juga terlihat lengang, hanya beberapa kali mobil melintas depan kantor. Udara terasa lebih dingin dari biasanya. Gisha yang sejak td duduk d sofa sambil menunggu Mr Donovan langsung beranjak " mmm i need coffee" ujarnya dalam hati. Gisha berjalan menuju k ruang dimana dia biasa melihat pak Diman membuat kopi disana. Tapi Gisha berhenti melihat Ghani yang sedang berdiri didepan dispenser air.

"Mau sekalian saya buatkan? Ghani tersenyum menawarkan jasa.

" oh, no thank you... nnt malah kopi pahit lagi" jawab Gisha

"Ga lah.. saya akan buatkan yang manis" ujar laki-laki yang mengenakan celana jeans dan T-shirt itu pelan. Ghani menyodorkan secangkir kopi latte ke Gisha.

"Kok tau aku suka kopi latte?tanya Gisha

"Cuma suka liat pak Diman buatin itu buat kamu". Jawab Ghani. Keduanya duduk diteras kantor sambil memanfaatkan waktu sebelum pergi ke bandara. Gisha berusaha mencairkan suasana dengan pertanyaan-pertanyaan kecil dan Ghani terus menjawabnya. Berapa menit kemudian Astrid, temen kerjanya datang lalu Mr Donovan keluar dari ruangannya dan berteriak

" Astrid, Gisha, hurry up! Teriak sang bos.

" yaaa tunggu... kopiku..kopiku habiskan dulu" sahut Gisha terburu- buru. Gisha berjalan menghampiri mobil diikuti oleh Astrid. Mr Donovan duduk d jok depan. Sementara kursi drivernya kosong

"Supirnya siapa pak?" Tanya Gisha bengong

"Mmmm " gumam pak Donovan sambil melihat kearah Ghani yg sedang membuka pintu mobil.

"Lho.. Ghani?" Tegas Gisha tak paham

"Go Ghani, go.. or we come late" ujar pak Donovan sambil menepuk pundsk Ghani.

Gisha masih terdiam dan menatap Astrid. Astrid membalas dengan senyuman. Gisha berfikir Ghani belum layak untuk ikut k Bali karena Ghani karyawan baru. Tp pak Donovan tak menjawab rasa penasarannya.

Bersambung.😍

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post