Aah, Pak Jarwo

(Tantangan Gurusiana hari ke-25)

“Selamat pagi anak-anak!” sapa Pak Jarwo kepada siswa di kelasnya sambil berjalan masih memandangi gawainya. Siswa kelas XI-IPA 2 menjawab salam serempak. Beliau menuju kursi guru dan duduk tertunduk. Anak-anak duduk hening menunggu instruksi gurunya. Guru yang satu ini dikenal cukup galak. Siswa tak berani melawannya. Semua yang dikatakannya harus dikuti jika ingin selamat.

Selang beberapa menit, beliau ingat bahwa hari itu adalah saatnya siswa presentasi. Maka dimintanya kelompok satu mempresentasikan tugasnya. Siswa yang tergabung di kelompok satu segera mengatur kursi untuk presentasi depan kelas. Pak Guru kembali tertunduk. Kelompok satu membacakan hasil diskusinya. Karena Pak guru asyik sendiri, maka siswa yang lain tidak fokus dengan tampilan kelompok 1. Banyak yang asyik sendiri mengobrol, dan melakukan aktivitas lain. Pak Jarwo terganggu.

“Hei, kamu yang duduk di kursi kedua itu. Sini. Suaramu mengganggu,” teriak Pak Jarwo. Siswa yang dimaksud oleh Pak Jarwo segera maju menghadap Pak Jarwo dengan rasa takut. Keempat siswa yang berisik itu dimarahi Pak Jarwo dan diminta keluar agar suasana kelas tidak gaduh lagi. Mereka mematuhi.

Pembelajaran dilanjutkan. Pak Jarwo kembali tertunduk. Beliau mengalami kesulitan dengan gawainya. Ahaa, ternyata beliau sedang mengikuti diklat jarak jauh dan ada bagian yang dia tidak mengerti. Dia memanggil seorang siswa untuk menyelesaikan kesulitannya. Selesai membantu Pak Guru, maka berceritalah ia kepada temannya ternyata Pak Guru agak gagap teknologi. Maka riuhlah suara siswa di kelas dengan bisik-bisik yang akhirnya menjadi berisik.

“Hei, berisik sekali. Bicara apa kalian? Kamu dan kamu sebaiknya di luar. Keberadaanmu di dalam mengganggu temanmu,” kata Pak Jarwo menunjuk ke arah Deni dan Ardi. Mereka mematuhi. Mereka ingin tidak terjadi keributan.

Sepuluh menit kemudian, bel berbunyi tanda istirahat. Pelajaran kali ini dua jam pelajaran memang biasa terpotong jam istirahat. Pak Jarwo berdiri, bersiap keluar dan menyampaikan bahwa nanti setelah istirahat pembelajaran akan dilanjutkan. Maka keluarlah Pak jarwo dari kelas XI IPA-2.

Di luar ternyata banyak siswa kelas tersebut ada di teras depan kelas tersebut. Pak Jarwo heran.

“Hei, kalian sedang apa di sini? Mengapa tidak ikut belajar di dalam kelas?” tanyanya kepada tujuh siswa yang ada di luar. Agak takut-takut Deni menjawab perlahan,” Tadi kami diminta oleh Bapak untuk keluar kelas karena kami berisik tadi di dalam kelas.”

Oalah, ternyata Pak Jarwo lupa bahwa tadi dia yang meminta anak-anak itu keluar kelas.

Tangerang, 25 September 2020