Inayatul Muchlisin

Saya hanya guru biasa yang ingin menjadi orang luar biasa. Bermanfaat bagi diri dan orang lain. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Amarah Bu Irma (tantangan gurusiana hari ke-10)

Amarah Bu Irma (tantangan gurusiana hari ke-10)

#Tantangan Gurusiana hari ke-10

Amarah Bu Irma

“Assalamualaikum anak-anak,” sapa Bu Irma ramah. Semua siswa tanpa terkecuali menjawab salam beliau. Masuklah Bu Irma ke dalam kelas 8.5 dan segera duduk di kursi guru. Seperti biasa, ia segera mengabsen siswa satu persatu. Siswa yang dipanggil namanya mengangkat tangannya pertanda hadir dan menjawab absen Bu Irma. Setelah selesai mengabsen, Bu Irma berdiri di tengah-tengah dan meminta anak-anak mengeluarkan buku pelajaran Bahasa Indonesia. Anak-anak menengok tasnya dan mengambil buku yang dimaksud.

“Raihan, coba buka bukunya halaman 61, Bab 3 tentang teks eksposisi!” pinta Bu Irma. Raihan Kembali mencari buku Bahasa Indonesianya di tas. Namun sayang buku itu tak ditemukannya. Dengan sedikit takut, Raihan mengatakan bahwa dia tak membawa buku Bahasa Indonesia. Bu Irma kecewa. Ia meminta Dewi membaca halaman seperti yang dipernitahkan beliau ke Raihan. Dewi pun ternyata tidak membawa buku tersebut. Bu Irma makin kecewa. Raut wajah Bu Irma mulai menampakkan kekesalannya. Mengapa anak serajin Dewi harus tertinggal bukunya. Selanjutnya beliau meminta Salva dengan perintah yang sama. Aah, ternyata Salva pun tak membawanya. Bu Irma yang semula ramah makin tampak tak menyenangkan.

“Mengapa kalian tidak membawa buku pelajaran Bahasa Indonesia? Bukankah kalian tahu bahwa bekalnya pelajar adalah buku dan alat tulis?” suara Bu Irma mulai meninggi. Anak-anak terdiam. Tidak berani memberikan alasan mereka. Bu Irma meminta anak-anak tunjuk tangan siapa yang membawa buku itu. Tak seorangpun tunjuk tangan. Bu Irma menanyakan lagi siapa yang tidak membawa buku Bahasa Indonesia. Ternyata semua siswa tidak membawa. Bu Irma makin tak nyaman di kelas itu. Tak biasanya kelas ini menjadi pemalas dan pelupa semua. Kemudian Bu Irma meminta pertanggungjawaban ketua kelas, mengapa hingga sekelas tak satupun mematuhinya. Ketua kelas menjawab bahwa memang hari ini tidak ada pelajaran Bahasa Indonesia. Besok ada jam ketiga dan empat. Biasanya hari ini Bu Irma masuk di kelas 8.4 yaitu di sebelah. Oalah… Ternyata Bu Irma salah masuk kelas. Segera Bu Irma menepuk dahinya dan menurunkan emosinya. Beliau meminta maaf dan segera menuju ke kelas sebelah.

Tangerang, 10 September 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ha..ha..ngakak pol saya..owalah bu Irma..kok salah kelas..tiwas marah marah...lucu critanya bu

10 Sep
Balas

Hihi, iya Pak Eko. Terima kasih sudah berkunjung.

11 Sep

Ini kayanya pengalaman pribadi. Hahahaha

11 Sep
Balas

Hihi, sedikiiit

11 Sep

Duaaaarr....keren sekali bu Irma apa Bu Ina ini yang salah masuk kelas ya hehehe... Mantul

11 Sep
Balas

Hehe, .....Apapun bisa jadi inspirasi Bu Yenti. Doakan tetap konsissten menulis ya. Salam sukses buat Bu Yenti

11 Sep



search

New Post