Sekali Berarti Sudah itu ….

(Tantangan Gurusiana 30/ hari ke-24)

Oleh: Inayatul Muchlisin

Kalimat itu begitu saja muncul di pikiran saya ketika seorang teman memposting sebuah ajakan webinar dari MGI terkait dengan kegiatan Indonesia International Book Fair (IIBF) 2020. Ada enam kegiatan webinar di sana antara lain Satu Guru Satu Buku, Mengubah Karya Tulis Ilmiah Menjadi Buku, Menulis Artikel Ilmiah Populer, Ayo Mendongeng, Satu Siswa Satu Buku, dan Temu Nasional Guru Penulis 2020. Sejak awal mengetahui informasi dari facebook grup MGI saya sudah tertarik, tapi jam tayangnya adalah jam saya dalam perjalanan pulang dari sekolah ke rumah yaitu 15.30-17.00 WIB. Maka saya merasa tidak bisa. Ternyata sekolah saya ada kebijakan baru dengan WFH 50% dan ada dua hari saya bisa di rumah. Alhamdulillah, akhirnya saya segera bergabung.

Kembali ke judul tulisan ini, saya mulai mengintrospeksi diri. Saya bukan penulis hebat. Baru satu buku yang diterbitkan. Itupun dengan susah payah memaksa diri untuk merampungkan tulisan. Mengikuti tantangan gurusiana ini pun termotivasi oleh seorang teman yang masih muda, cantik dan pintar yang produktif menulis. Usianya mungkin 20 tahun di bawah saya. Beliau pernah bertanya tentang bagaimana caranya bergabung di gurusiana. Subhanallah sekarang saya sering baca tulisannya sungguh indah dan kereen. Saya bangkit kembali untuk menulis. Biarlah hanya sanggup menulis sederhana, toh batu yang keras saja bisa berlubang dengan air yang terus menetesinya, pisau yang tumpul pun akan tajam jika terus diasah.

Hehe…kembali ke judul, itu adalah potongan puisi Chairil Anwar yang berjudul Diponegoro. Kalimat sekali berarti sudah itu mati saya maknai bahwa hidup itu harus bermanfaat. Salah satunya dengan menulis. Kegiatan menulis bagi saya mempunyai dua fungsi untuk orang lain yaitu menghibur dan memberi manfaat. Ketika kita memiliki ide dan menyimpan sendiri, manfaatnya hanya bagi diri sendiri. Ketika kita membagikannya kepada orang lain, pasti banyak manfaatnya bagi orang lain yang mungkin kita sendiri tidak menyangka bahwa tulisan sederhana kita berguna. Sekadar berbagi rasa, yuk tetap menulis dan membaca agar hidup ini lebih berwarna dan bermakna. Salam sukses, salam literasi!

Tangerang, 24 September 2020