Indah Sukawati

Qudrat sebagai Literat. Inilah amanah yang pertama dititipkan Sang Pencipta kepada manusia, agar menjadi mulia dan mampu memimpin dunia. Mari membaca....

Selengkapnya
Navigasi Web

Mari Belajar Merdeka Belajar

Pengambilan keputusan seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran

 

1.     Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Filosofi Pratap Triloka dari Ki Hajar Dewantara dapat menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin pembelajaran. Dengan mengemban amanah: Ing ngarso sung tuladha, hendaknya setiap keputusan yang diambil dapatlah menjadi teladan kebaikan secara universal di masyarakat;            Ing madya mangun karso, menjadi sebuah hal yang utama ketika sebuah keputusan yang diambil dapat berlaku meberikan kebaikan bagi semakin banyak kalangan;dan Tut wuri handayani merupakan bentuk implementasi bahwa sebagai seorang pendidik dan pemimpin pembelajaran seharunya memiliki keputusan yang bersifat asah, asih, asuh dalam membimbing dan membentuk karakter manusia.

2.     Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Sekolah merupakan lembaga pendidikan, yang sudah selayaknya meninggikan nilai-nilai kebajikan untuk membentuk karakter murid. Setiap keputusan yang diambil tentu harus bermuara pada nilai-nilai kebajikan yang akan dimunculkan dan dilatihkan pada murid. Bukanlah semata-mata pencapaian kompetensi apalagi tujuan lain yang bermakna materialis.

3.     Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Praktik coaching memegang peran yang sangat penting dalam menggali kemapuan murid. Dengan langkah coaching TIRTA, kita dapat mengidentifikasi masalah apa yang sebenarnya terjadi dan membuat pemecahan masalah secara sistematis. Melalu praktik coaching murid terlatih dan terbimbing untuk mengatasi dan menyelesaikan masalahnya sendiri, menemukan jalan keluar sendiri, dan pada akhirnya mampu mengambil keputusan terbaik.

4.     Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

Pada usia tumbuh dan proses pencarian murid tentu menjumpai banyak dilema dan permasalahan dalam mengambil keputusan. Adakalanya kemampuan dalam mengendalikan diri secara social emosional kurang terkendali dengan baik. Pada saat inilah guru hendaknya muncul dan berperan sebagai pembimbing. Yang mampu mengarahkan pengelolaan social emosional murid dengan baik sehingga murid akan menemukan keputusan yang tepat, dengan dasar social emosional yang tepat.

5.     Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Masyarakat jawa mengenal filosos : Guru adalah sosok yang digugu (dipercaya) dan ditiru (menjadi teladan). Maka seorang pendidik mengemban amanah kepercayaan dan keteladanan. Setiap keputusan yang diambil haruslah berupa kebutusan yang memiliki kebenaran dan kebaikan secara universal baik dalam moral maupun etika.

6.     Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Pengambilan keputusan yang tepat dapat memberi dampak yang tepat pula. Ketepatan ini akan tercermin dalam banyak hal pada lingkungan dan masyarakat. Dengan kondisi lingkungan yang nyaman dan kondusif, tentu saja iklim organisasi akan sejuk, lalu berimbas pada ketercapaian program-program dengan baik. Termasuk juga pada sebuah organisasi pendidikan atau sekolah.

7.     Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Kesulitan-kesulitan yang muncul dalam pengambilan keputusan tentu saja sering dihadapi oleh seorang guru. Tidak jarang guru dihadapkan pada dilemma etika, yang memakasa guru untuk mengambil suatu keputusan yang tidak populis. Namun dengan paradigma pengambilan keputusan dan tahapan-tahapan yang telah dipelajari, akan membantu untuk menepatkan keputusan yang paling tepat.

8.     Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Pengambilan keputusan oleh seorang pendidik atau pemimpin pembelajaran berpijak pada kebutuhan murid. Karena hakikatnya guru adalah pamomong yang mengikuti kehendak murid. Mengikuti kehendak dalam arti yang positif dengan membebaskan pilihan atau cara, namun dengan tujuan keberhasilan yang sama. Sudah bukan zaman lagi guru yang menentukan dan memilih semua cara sesuka hati guru.

 

 

 

9.     Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Sedikit banyak setiap keputusan yang diambil oleh guru pasti akan berpengaruh pada murid. Maka sudah menjadi keharusan bahwa setiap keputusan yang diambil oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran merupakan sebuah keputusan terbaik. Karena kita semua tidak akan pernah tahu, seberapa besar keputusan tersebut akan memberi pengaruh begi murid untuk masa depannya.

10.  Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan akhir yang diperoleh adalah bahwa sebagai pemimpin pembelajaran, seorang guru harus mampu mengambil keputusan yang terbaik. Dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan murid, mampu mengembangkan kemampuan murid secara social emosional dengan baik, selalu mengindahkan prinsip moral dan etika, serta meninggikan nilai-nilai kebajikan. Sebuah keputusan pembelajaran terbaik tentu akan menjadi implementasi dari filosofi pendidikan Pratap Triloka Ki Hajar Dewantara.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sukses selalu bu Indah

13 Jun
Balas



search

New Post