Tiada Lagi Alasan
Masih diam dingin dan bisu
Semua prasangka terpasung jadi satu
Enyahlah...
Bukankah bulan masih indah di peraduan?
Harusnya kuraih, lalu teduhnya ku bawa pulang
Masih diam dingin dan bisu
Penat mengerat setiap urat nadi hingga syaraf
Baringlah...
Bukankah kuntum anggrek ungu masih tersenyum di terasku?
Harusnya kucium lalu indahnya kusematkan di kalbu
Tiada lagi alasan...
Kuharus berdamai dengan waktu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya. Sukses selalu. Salam literasi