Indah Sukawati

Qudrat sebagai Literat. Inilah amanah yang pertama dititipkan Sang Pencipta kepada manusia, agar menjadi mulia dan mampu memimpin dunia. Mari membaca....

Selengkapnya
Navigasi Web
Tiada Lagi Alasan

Tiada Lagi Alasan

Masih diam dingin dan bisu

Semua prasangka terpasung jadi satu

Enyahlah...

Bukankah bulan masih indah di peraduan?

Harusnya kuraih, lalu teduhnya ku bawa pulang

Masih diam dingin dan bisu

Penat mengerat setiap urat nadi hingga syaraf

Baringlah...

Bukankah kuntum anggrek ungu masih tersenyum di terasku?

Harusnya kucium lalu indahnya kusematkan di kalbu

Tiada lagi alasan...

Kuharus berdamai dengan waktu

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen puisinya. Sukses selalu. Salam literasi

06 Oct
Balas



search

New Post