Indartatik Susilo

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Antara Jogja Rindu dan Angkringan
Opini

Antara Jogja Rindu dan Angkringan

Tagur 30 hari, menulis hari ke -20

Yogya terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan, merupakan penggalan dari sajak yang ditulis penyair Joko Pinurbo. Penggalan inilah yang kerap dikutip sebagian orang sebagai ungkapan kerinduan terhadap Yogyakarta. Bagi beberapa orang, Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata favorit karena terkenal dengan banyak nya spot wisata yang bertarif terjangkau namun bagi sebagian lainnya Yogyakarta tidak hanya untuk tempat wisata, melainkan sebagai tempat mengukir kisah perjalanan hidup dimasa lalu sehingga selalu menyisakan ceruk kenangan dan kerinduan di hati. Meskipun secara administratif tidak tercatat sebagai warga Yogyakarta, masih ada opsi menjelajah sudut kota sama artinya dengan mengulang nostalgia dengan merekonstruksi ulang serpihan kisah masa lalu sebagai obat rindu bagi yang ingin menebusnya. Berbicara jogja tidak bisa dilepaskan dari adanya angkringan. Nama angkringan berasal dari Bahasa Jawa yaitu angkring yang artinya adalah alat dan tempat jualan makanan keliling. Secara umum orang mengenal angkringan sebagai gerobak dorong untuk menjual berbagai macam makanan dan minuman di pinggir jalan atau dikenal juga di Solo dengan istilah wedangan dengan beragam hidangan ala kampung. Dahulu angkringan kental dengan konsep tempat yang egaliter karena pembeli yang datang berasal dari berbagai lapisan masyarakat tanpa membeda-bedakan strata sosial atau SARA. Meskipun saat ini warung angkringan telah menyebar ke beberapa kota selain Yogyakarta tapi suasana nya tentu saja berbeda. Saya ingat betul semasa kuliah dulu, angkringan merupakan spot favorit untuk berdiskusi santai membahas berbagai tema menarik. Dari angkringan inilah dahulu justeru lahir berbagai ide cemerlang dari para aktivis kampus. Meskipun jaman berganti dan kebanyakan mahasiswa sudah beranjak mencari tempat nongkrong di cafe-cafe kekinian dengan fasilitas free WIFI, angkringan tetap memiliki segmen pasarnya sendiri, baik itu pada jenis angkringan konservatif tradisional tempo dulu maupun angkringan modern dengan sistem ala Carte. Nah, kalau anda bagaimana? pernahkah mampir di angkringan? jika pernah menu apakah yang menjadi favorit anda?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post