Tantangan guru menulis 30 hari, menulis hari ke 12

Setelah membaca sebuah buletin kesehatan online mengenai bahaya overthiking bagi kesehatan jasmani dan rohani saya langsung melakukan refleksi, jangan-jangan saya termasuk salah satu individu yang seringkali overthingking dalam menyikapi segala sesuatu dalam hidup. Dan hasil komtemplasi itu yang kemudian saya validasi dengan berbagai parameter A,B,C sehingga saya sampai pada satu kesimpulan bahwa sayangnya saya termasuk salah satu individu yang sering overthingking terhadap segala sesuatu. Perasaan overhingking itu seringkai muncul ketika menghadapi masalah diluar ekspektasi atau bahkan hanya dengan masalah sepele misalnya mendengar pembicaraan orang lain tentang diri kita yang sifatnya negatif atau terkesan memojokan. Pada ahirnya saya berkesimpulan bahwa setiap individu mungkin saja memiliki sifat overthinking-nya masing-masing yang membedakan hanya waktu dan kompleksitas masalah yang dihadapi. Bisa jadi individu A dapat mengatasi dengan baik masalah X tapi belum tentu dengan individu B.

Overthinking adalah istilah yang sering ditujukan pada orang-orang yang terlalu banyak berpikir. Orang yang overthinking seringkali memikirkan hal-hal remeh secara berlebihan sehingga menyebabkan gangguan kecemasan bahkan depresi. Setelah membaca berbagai literatur saya kemudian memahami bahwa terdapat dua jenis sikap individu saat menghadapi masalah yang pertama adalah Fokus pada solusi dan yang kedua adalah fokus pada masalah. Nah individu jenis kedua inilah yang akan menghasilkan individu yang overthinking atau berpikir terlalu mendalam yang sayangnya bukan pada solusinya melainkan pada kecemasannya. Menyadari jika termasuk pribadi yang overthingking adalah suatu langkah awal yang baik, deteksi dini akan membuat kita lebih mampu memahami kelebihan dan kekurangan diri dan sekaligus juga mengetahui bagaimana cara mengatasinya. Berikut ini merupakan cara mengatasi overthingking diantaranya yaitu: pertama, Berusahalah untuk mengalihkan perhatian  misalnya dengan melibatkan diri dengan akivitas yang kita sukai seperti menjalankan hobi,mencoba keahlian baru dan melakukan olahraga. Meskipun pada awalnya sulit untuk melalukan sesuatu ketika perasaan kita diliputi kecemasan akantetapi kita harus tetap mencobanya. Jika penyebab overthingking adalah ketakutan terhadap reaksi orang lain terhadap suatu situasi maka sebaiknya berusaha untuk melepaskannya.  Kedua jika kita mulai memikirkan hal buruk yang belum tentu terjadi, maka kita perlu menyadari bahwa kita perlu mengidentifikasi apakah ini baik atau buruk bagi diri kita, selanjutnya cobalah untuk mengganti kesalahan berpikir tersebut sebelum hal itu membuat mengalami stress berkepanjangan.  Ketiga, mencoba untuk melakukan mindfulness.  Mengikhlaskan masa lalu/peristiwa yang sudah terjadi  tidak dapat diulang sedangkan terlalu berlebihan memikirkan hari esok yang belum tentu terjadi dan hanya membuat kita terjebak dalam rasa cemas berlebihan.  Fokuskan diri kita pada masa sekarang dan lakukan praktik berkesadaran (mindfulness).  Untuk dapat melakukan mindfulness memang dibutuhkan latihan, akan tetapi jika kita sudah terbiasa maka hal tersebut akan sangat membantu kita terhindar dari overthingking yang merugikan. Sebagai umat beragama yang memiliki keyakinan atas kebesaran tuhan tentu saja kita harus bijak dalam mengendalikan diri, mengerjakan sesuatu secara efisien itu sudah diajarkan dalam Islam. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, (QS. Al-Insyirah : 7), dari sini kita akan menyadari bahwa segala sesuatu yang membuat kita jauh pada tujuan, sebaiknya kita hindari.