Indartatik Susilo

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Peduli Literasi Untuk Mewujudkan Generasi Literat

Peduli Literasi Untuk Mewujudkan Generasi Literat

Perkembangan literasi di Indonesia semakin menunjukan tren positif seiring semakin tingginya kesadaran masyarakat dunia pendidikan terhadap pentingnya membangun budaya literasi di lingkungannya masing-masing. Beberapa paremeter yang mengindikasikan adanya eskalasi geliat literasi dari waktu ke waktu diantaranya yaitu banyaknya penulis baru baik dari kalangan guru maupun siswa yang berhasil menerbitkan hasil karya berupa buku tunggal maupun antologi, munculnya berbagai apresiasi di bidang literasi baik di tingkat lokal maupun skala nasional, adanya gerakan sadar literasi baik berupa gerakan literasi sekolah maupun taman bacaan masyarakat di lingkungan pendidikan formal maupun non formal serta perpustakaan sekolah yang terus berbenah sehingga mampu menjadi salah satu destinasi wisata edukatif. Berbagai perkembangan positif di bidang literasi tentu saja merupakan hal yang layak diapresiasi sekaligus didukung oleh kita semua.

Membahas mengenai literasi khususnya di lingkungan pendidikan tidak dapat dilepaskan dari peran pendidik /guru untuk senantiasa melakukan berbagai upaya meningkatkan literasi di sekolah masing-masing. Sekolah harus mampu mendorong kesadaran para siswa untuk cinta membaca sehingga gerakan literasi tidak hanya berupa kegiatan yang sifatnya seremonial dan sementara. Untuk mengajarkan siswa agar sukarela berliterasi tentu tidak cukup hanya berupa ajakan atau himbauan, lebih dari itu guru harus dapat menjadi teladan sekaligus yang terdepan dalam mengimplementasikan literasi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai kapten tim literasi sekolah saya berupaya untuk terus belajar menimba ilmu dari berbagai komunitas menulis baik yang berupa kegiatan tatap muka maupun yang bersifat daring diantaranya yaitu kanal media guru Indonesia (MGI) dan kelompok pendidik dan penulis jawa barat (KPPPJB). Buah dari komitmen yang kuat diantaranya yaitu lahirnya beberapa buah buku antologi serta keberhasilan memenangkan lomba menulis bulan Agustus-September yang diadakan media guru.  Selanjutnya saya berusaha meminta ijin atasan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait sekaligus mengajak rekan sejawat untuk turut berpastisipasi dalam kegiatan menulis. Hasilnya beberapa rekan cukup antusias bahkan juga memiliki jejak yang sama utuk menerbitkan buku antologi. Langkah selanjutnya yaitu melakukan berbagai upaya nyata untuk mendukung keberhasian gerakan literasi sekolah diantaranya: Pertama, membuat pembiasaan baik seperti perpustakaan kelas dan sudut baca, setoran jurnal membaca dan mengisi pohon literasi. Dengan adanya perpustakaan kelas, diharapkan akan lebih lebih mendekatkan akses siswa untuk membaca buku. Selanjutnya siswa juga diharapkan terbiasa menuliskan kembali hasil bacaan mereka pada lembar jurnal membaca dan daun literasi yang sebelumnya telah ditelaah oleh guru mata pelajaran bahasa. Kedua, Melakukan kerjasama dengan pustakawan untuk memberi penghargaan kepada siswa yang rajin berkunjung dan membaca buku di perpustakaan sekolah. Dengan adanya penghargaan diharapkan siswa dapat termotivasi dan bersemangat dalam membaca buku. Ketiga, mengajak siswa berkunjung ke perpustakaan sekolah. Proses pembelajaran tidak selalu harus berlangsung didalam kelas. Salah satunya tempat alternatif lainnya adalah dengan melaksanakan KBM di perpustakaan sekolah. Tujuannya agar siswa mendapatkan suasana baru sehingga siswa terhindar dari rasa bosan. Keempat Diskusi hasil resensi buku yang di laksanakan anggota club literasi sekolah. Pada kegiatan ini diharapkan setiap siswa dapat memahami dan menceritakan kembali isi buku yang telah dibaca, menangkap pesan moral yang dapat dipetik serta mampu mengaplikasikan pemahaman dalam bentuk perilaku sehari-hari . Kelima, melakukan readhaton dan unjuk kreasi pada setiap hari sabtu. Dengan bimbingan para guru bahasa Indonesia, bahasa Sunda/daerah maupun bahasa inggris, para siswa diwajibkan membaca buku yang mereka sukai selama beberapa menit kemudian dilanjutkan dengan menampilkan hasil kreativitas mereka di bidang karya sastra. Ajang ini sekaligus menyaring bibit unggul dan melatih mental siswa yang nantinya akan mewakili sekolah dalam berbagai lomba seperti FLS2N, festival bahasa ibu maupun kompetisi bahasa asing yang biasanya rutin di selenggarakan dinas pendidikan kabupaten.

Gerakan literasi sekolah sejatinya merupakan sarana untuk mendukung terciptanya generasi literat. Melalui komitmen bersama semua elemen sekolah diharapkan nantinya siswa tidak hanya mencintai buku dan membaca akantetapi juga mampu menghasilkan karya yang bisa dinikmati sekaligus bermanfaat bagi orang lain.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya.. semoga lolos lomba bulan ini ya Bun.

12 Oct
Balas

Terima kasih bu, salam sukses juga until ibu

12 Oct

Mantap tayangannya bunda, semoga sukses

21 Oct
Balas

terima kasih dukungannya bu

22 Oct



search

New Post