Indra Kosasih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
HASRAT CALON EDITOR

HASRAT CALON EDITOR

“Mulai besok aku akan mulai menggali kuburan”

“Buat apa?”

“Buat menguburkan hasratku,”

“Kadang aku juga berpikir begitu. Usiaku semakin bertambah. Tapi belum punya cukup bekal,”

“Maksudku bukan untuk mengubur jasad,”

“Aku tahu. Tapi kau juga harus jeli. Hasrat itu bukan jasad. Kalau kau kubur justru malah tumbuh,”

“Oh, aku selalu salah. Terus aku harus bagaimana? Apa hasrat ini harus kubunuh?

“Jangan sadis begitu doong…”

“Aku bingung…”

“Aku tahu. Tapi kau harus memilih,”

“Aku tak bisa,”

“Itu karena terlalu banyak kenangan manis yang pernah kita lewati di kota ini,”

“Apa kau pernah memikirkan tentang kita seperti dulu?”

“Di mana?”

“Di sana,”

“Seharusnya tidak.”

“Berarti kedatanganmu ke Jakarta memang untuk ketemu aku?”

“Aku naik kelas, Dinda.”

“Maksudnya?”

“Aku ingin jadi editor. Aku ingin lebih serius menikmati hasratku. Kau tahu kan, dari dulu aku selalu tidak bisa tidur sebelum membaca buku…”

“Dan menulis puisi gombal untukku?”

“Kira-kira begitu,”

“Lho?”

“Kamu bukan satu-satunya alasan. Kau tahu, dari kecil hidupku melarat. Aku menggantungkan hidupku dari hasil curhat yang dibayar. Tapi aku sangat beruntung. Di saat aku mandek, ideku mentok, kau ada. Kau meletupkan kembali semangatku. Menyuburkan lagi harapanku yang hampir kuhanyutkan ke sungai Ciliwung. Masalah kita tidak jadi jodoh, itu soal ke seribu sekian,”

“Banyak amat,”

“Ya. Kau pikir kemiskinanku satu-satunya kunci restu langit? Tidak. Itu hanya salah satunya. Kau juga tahu. Seseorang bisa sukses dalam sesuatu, tidak mungkin hasil kerja kerasnya sendiri. Banyak faktor pendukung. Banyak orang yang berperan. Maka ketika suatu saat aku sukses menjadi editor di Media guru, itu karena kau, karena istriku, karena teman-teman, karena redaksi, karena kesehatan, karena kesempatan, karena semangat, dan karena banyak lagi.”

“Kamu benar. Itulah mengapa aku masih menunggumu, Kos. Aku belum memilih jodohku karena...”

“Aku sudah punya istri dan anak. Kupikir hasratku akan tamat,”

“Buktinya mereka mendukung kan?”

“Tanpa mereka aku bukan apa-apa…”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren nih tulisannya Pak Indra.

05 Nov
Balas

mantabs pa Indra..Selamat dan semangat menjadi editor Media Guru Indonesia,,

05 Nov
Balas

Sukaaaa.... Cara mengungkapkannya sungguh unik.

06 Nov
Balas



search

New Post