INDRAWATI

Indrawati, S.Pd Kepala Sekolah SMP MUHAMMADIYAH 1 TULUNGAGUNG JAWA TIMUR Alumni Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang angkatan 2001...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika Tugas Memanggil ...Adakah Hal Yang Harus Dikorbankan!

Ketika Tugas Memanggil ...Adakah Hal Yang Harus Dikorbankan!

Hadir sebagai guru yang berdedikasi, menginspirasi anak didiknya memanglah tantangan dan tugas yang amat sangat berat.Menghadapi berbagai macam karakter anak dengan berbagai latar belakang keluarga yang tidak pernah tahu dan duga sebelumnya.

Ketika ada siswa yang seenaknya keluar dan masuk kelas tanpa ijin, menggebrak pintu dengan sengaja, bahkan menyalakan petasan di dalam kelas saat KBM. Dan saat berusaha menasehati mereka dengan santai menjawab dengan jawaban kasar, kesabaran pun serasa habis.Marah pun tsk bisa dibendung, diusirlah siswa dari kelas. Ternyata tidak selesai mereka berulah subhanAllaah malah mereka melempar gelas Aqua yang berisi air kencing lewat jendela kelas..

Ahh...aku berfikir sebegitu berat kah ujian seorang guru.Kalau seperti ini aku berhenti saja , gak kuat rasanya.Nafas terasa sesak, bahkan rasa trauma mendera selama berbulan bulan.

Itulah pengalaman saya mengajar di SMPN 2 Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara, dimana saat itu saya pertama bertugas tahun 2007 sebagai guru bantu daerah dengan gaji 200 ribu dan penerimaan gaji setiap 6 bulan sekali.

Keadaan masyarakat di Bengkulu Utara utamanya Ketahun waktu itu memang sangat memprihatinkan. Gempa besar 7,9 SR diikuti tsunami memperburuk keadaan.Sekolah kami ambruk, .Jangankan untuk berpikir sekolah.Masyarakat untuk bertahan hidup di tenda pengungsian karena rumah mereka yg hancur.Keadaan seperti itu kadang tidak mereka gunakan untuk berpikir, refleksi diri, lebih mendekatkan diri kepada sang Khalik. Banyak masyarakat yang dengan kondisi itu asik terus berjudi,mabuk mabukan, narkoba,ganja.Sedikit sekali masyarakat yang sadar dan taat ibadahnya.

Sebagai sarjana keguruan dan tugas guru bantu yg saya emban , saya mulai bertanya kepada diri sendiri.Haruskah saya menyerah dengan keadaan yang saya hadapi sekarang?Tidak ......Saat itu saya hamil harus berhati hati dengan ucapan...takut jika kena ke anak saya. Keluarga , suami sering saya korbankan waktu sakit malaria saya tinggal anjangsana ke rumah wali murid yg rumahnya terpencil jalannya rusak dan butuh waktu ber jam dan tergelincir dari motor karena hujan licin.

Ketika tugas memanggil memang harus ada yang dikorbankan.

Rasa trauma harus dilawan, masyarakat harus di didik. Mereka harus bisa berpikir maju, mampu memecahkan masalah, dekat dengan Rabb nya agar bencana tdk melanda dan anak-anak harus terus dibimbing agar belajar dan perilaku negatifnya harus diubah. Jangan hanya dikasih makan saja, kesadaran itu yang harus ditumbuhkan pada setiap orang tua.

Akhirnya dengan sentuhan sedikit demi sedikit setiap pagi sebelum belajar mereka harus belajar mengaji dan saya selipkan pelajaran doa sehari hari. Dengan harapan kekerasan hati mereka sedikit akan melunak. Sungguh hasilnya tak disangka dan mengharukan. Saat saya tinggal anak-anak mulai ada muncul suatu kebutuhan berdoa dan mengaji. Meskipun doa yg mereka bisa hanya doa sebelum belajar dan doa sehari hari.Rasa takut dosa dan adzab pun sempat mereka sampaikan kepada orang tua ketika di rumah. Walaupun untuk tertib sholat masih harus belajar lagi. Ketika salah satu murid saya sakit mereka berinisiatif menjenguk. Mashaa Allah ...kenikmatan inilah yang sangat aku idam idamkan. Meskipun secara akademik aku belum mampu membimbing mereka dengan maksimal, paling tidak perubahan afektif sedikit saja ada.

Sekarang saya di Jawa Timur tantangan yang berat masih harus saya hadapi. Mudah- mudahan saya diberikan terus kekuatan.

Terimakasih ya robb...Semoga selalu ada kakuatan untuk semua guru yg mengabdi tanpa pamrih. Yang sudah berjuang tak kenal lelah dan banyak sekali pengorbanan Demi Tugas yg Telah Diemban.

Aamiin ya robb...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pengorbanan seperti apapun tetap ada di tangan kita, maka sebisa mungkin ada yg kita atur, agar ketimpangan tidak terjadi. Prioritas mana yg harus kita kerjakan jg bisa menjadi barometer dalam setiap keputusan ... selamat menulis ustadzah ...

23 Dec
Balas

Terimakasih atas kunjungannya..mohon bimbingan dan saran.

22 Dec
Balas

Terimakasih ustadzah mohon selalu bimbingannya ...

23 Dec
Balas

Mantap, setiap keputusan pasti selalu ada yg dikorbankan.... Semoga pengorbanan Bpk/Ibu Guru mendapatkan balasan yg setimpal kelak.

22 Dec
Balas



search

New Post