Indriati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Sinu bagian 2 (Sesuatu yang Hilang)

"Lewat tengah malam mereka semua sadar tapi masih dalam keadaan lemah. Ayah memberikan bekal minuman yang sudah diberi mantra, untuk mereka minum supaya cepat pulih”. Rao menjelaskan peristiwa yang terjadi pada akhir malam itu.

“Ayahmu memang seorang yang hebat”, kata Selvi memuji ayah Rao.

Rao merasa senang dengan sanjungan Selvi. Dia sangat bangga dengan ayahnya yang bisa memulihkan semua penari-penari tersebut. Tak lama bel berbunyi dan mereka segera duduk di bangkunya masing-masing.

Pelajaran hari ini sangat menyenangkan bagi Rao. Perasaan bangganya membuatnya bersemangat belajar. Tak terasa bel jam istirahat berbunyi. Siswa berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong.

“Rao, kamu dipanggil Bu Marni, di ruang majelis guru”, Heru berlari kearah Rao. Dia berteriak agar Rao mendengar kata-katanya, dan langsung bergegas menuju kantin.

Rao berjalan ke ruang majelis guru. Disana beberapa guru berkumpul menunggu Rao. Bu Marni meminta Rao menceritakan kejadian semalam. Rao menceritakan apa saja yang terjadi seperti yang telah ia ceritakan kepada teman-temannya. Setelah mendengar cerita Rao, bu Marni mengucapka terima kasih dan Rao pun beranjak pergi dari ruang tersebut.

Hari itu berlalu dengan cepat.

Hari ini hari Sabtu. Dari pagi Rao sudah berada di kebun dengan ayahnya. Hari sudah beranjak sore. Sore itu Rao sangat bersemangat membantu ayahnya.

“Rao, kamu lihat dulu pancing ayah di kanal!”, perintah ayah pada Rao.

“Iya, yah”, Rao segera pergi menuruti perintah sang ayah. Dia menyusuri sepanjang kanal dan melihat pancing ayah satu persatu. Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.

“Ee.., Sinu, sedang apa kamu di sini?” tanya Rao, dia berbicara dalam bahasa sukunya dengan Sinu.Lama mereka bercerita. Nampak tiba-tiba Rao terkejut. Sinu pun pergi dari hadapannya. Rao tidak sabar untuk segera menjumpai ayah dan bicara pada ayah. Sinu dengan bangga mengatakan bahwa dialah yang meyebabkan ketujuh penari tersebut pingsan. “AKU telah memantrai mereka”, begitu katanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post