#Tagurharike-48

Sudah satu minggu Lina menunggui bude Tarni yang sedang diopnam di Rumah Sakit. Lina sudah lulus SMA dan tidak melanjutkan kuliah karena orang tuanya tidak mampu membiyayai kuiahnya. Sebetulnya ia berkeinginan melanjutkan kuliah di keguruan karena Lina bercita-cita menjadi seorang guru . Lina bekerja di toko sembako milik budenya upahnya ia tabung untuk bisa sekolah tahun depan. ia sangat rajin dan jujur sehingga bude Tarni sering memberi upah yang lebih.

Melihat kondisi bude Tarni yang tak berdaya sehabis operasi , Lina merasa kasihan. Suaminya hanya tiap malam menunggui dan toni anak laki-laki satu-satunya tidak peduli dengan kondisi ibunya. Lina betul betul sayang sama bude Tarni ia merawatnya seperti merawat ibunya sendiri.

Sebetulnya Lina juga sudah bosen berada di rumah sakit , tapi Ia mau melakukan itu semua karena sayangnya pada budenya ia ikhlas mengerjakan semua itu. Saat lina mau menggelar tikar untuk bersiap tidur Lina merasa budenya memanggilnya “Lin....Lina....” Terdengar suara lirih dari bu Tarni. Segera Lina beranjak dan duduk disamping tempat tidur budenya. Lina mendekatkan wajahnya ke bude Tarni “ Iya bude, ada apa ? “ tanya Lina . Bude Tarni menunjuk ke kolong tempat tidurnya . Lani menjadi bingung dan tidak tahu yang dimaksud budenya . “ Ambilkan....tas ! “ Perintah bude Tarni. Lina segera mengambil tas bude Tarni yang ada di kolong tempat tidur. Lina mengambil kantong kresek yang dimaksud bude Tarni kemudian diserahkan nya. “ Buka Lin ....!” Betapa terkejutnya Lina melihat isi tas kresek . “ kamu ambil aja uang dan perhiasannya . Dengan mata terbelalak dan masih ragu Lina mengucapkan terimaksih . Bude tarni memberikannya sebagai hadiah atas pengorbanan dan keikhlasan Lina dalam merawatnya.

Rembang, 18 Juli 2020

salam literasi