GARIS DUA
#Tagurharike-42
Sudah kesekian kalinya Suci harus menerima kekecewaan . Ia menangis sendiri di kamar mandi. Suci selalu menunggu garis dua muncul , tapi garis dua yang ia tunggu tidak segera muncul. Tidak satu orangpun yang tau akan kesedihannya termasuk Rudi suaminya. Entah sudah berpuluh kali ia mengetuk pintu langit , berapa puluh ikhtiar sudah ia lakukan. Tapi Suci selalau percaya Allah pasti akan memberikan waktu yang tepat. Setelah hatinya tenang Suci kembali ke dapur . Dilihatnya Rudi duduk termenung seolah –olah tau akan hasilnya.
Dengan wajah lesu Rudi meninggalkan Suci sendirian. Suci jadi merasa bersalah. Ia memikirkan keluarga suami dan orang-orang yang ada disekitarnya yang selalau menyudutkan dan mencemooh dengan sebutan yang menyakitkan “Perempuan Mandul “ .
Orang-orang itu memang biadap mereka bisanya cuma memfonis tidak mau tahu perasaan orang lain. Suci dengan sabar menerima semua keadaan yang ia alami. Semua itu ia anggap sebagai ujian kesabaran. Hingga diusia 10 tahun pernikahannya belum juga dikaruniai anak. Tidak ada angin tidak ada hujan Rudi menjadi sangat perhatian dan lebih sayang sama Suci. Hati Suci menjadi lebih kuat. “Ma ...lihat ini anak kita .” dengan mata yang berbinar-binar suci menatap bayi merah yang ada di gendongan suaminya. “Maaf ma aku sudah menikah siri satu tahun yang lalu.” Mendengar jawaban suaminya Suci langsung jatuh pingsan. Rudi segera membawa Suci ke klinik terdekat. “ Selamat pak istri bapak sudah hamil satu bulan” kata dokter. Mendengar jawaban dokter, Rudi hanya terpaku melihat istrinya yang tergolek lemas dengan tast pack bertanda garis dua yang masih dalam genggamannya.
Rembang, 12 Juli 2020
SALAM LITERASI
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, nyesek yah Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Iya bun makasih, sdh singgah
Siip Bu mantap lanjut salam sukses selalu
Mksh bu rini salam sukses
Sabar dan sabar. Allah akan menitipkan kepada yang sanggup menjaganya
Thanks bapak sdh mampirSalam sukses
Yaallah ini rencana allah. Semangat pejuang. Ini real story gak ni?
Amin... makasih bun sdh berkunjungSalam literasi
Sedih sekali hati Suci, disaat kehamilan itu datang ternyata suami sudah menikah lagi dengan orang lain dan punya anak... Duhh mengapa juga ga sabar ya Rudi.. Sekarang apa mau dikata.. Hmmm cerita yang keren walau berujung sedih.. Mantap ibu cantik
Makasih bunda cantik sdh berkunjung, salam literasi
Hehehehe, keren sekali pentigrafnya bu
Thanks bapak, salam litersi
Alhamdulillah garis dua Bu...tapi hiks.sukses sll bu
Amin... Thanks bunSalam sukses balik
Alhamdulillah garis dua Bu...tapi hiks.sukses sll bu
Alhamdulillah akhirnya dapat garis dua. Tp sedih juga. Salam sukses. Salam literasi
Thanks bu yulia salam sukses
Wooww..garis dua..tapi....sukses selalu bu indri.
Makasih bu heny salam sukses