JATI AJI
#Tagur ke-34
Menjelang sore hari matahari sudah tidak menampakan diri . Masih saja terdengar suara deru mobil dan lalu lalang orang-orang disekelilingnya. Tampak raut wajah Jati Aji murung. Ia benar-benar merasa sedih, karena baru saja kehilangan banyak teman-temannya .Sekarang ia hanya hidup sendiri . sambil menitikkan air mata ia berkata” manusia serakah tidak tahu berterimakasih !”. Jati Aji menyaksikan sendiri betapa orang-orang yang ia jumpai ini sangat serakah, ia hanya pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Jati Aji dan teman-temannya sangat bermanfaat dan memberikan kehidupan kepada mereka. Tapi orang-orang itu tidak menyadarinya dan tidak mempedulikan anak cucunya.
Ia tahu dirinya memang menjadi sasaran orang –orang yang tidak bertanggung jawab, karena badannya yang tinggi besar dan kuat bisa melakukan apa saja untuk bisa dimanfaatkan menjadi apa saja. “ Lihat disana!!” tiba-tiba terdengar suara orang yang berkulit hitam itu berseru. Jati Aji menjadi terkejut dan gemetar . Ternyata sekelompok orang itu langsung menghampirinya. Ia berpikir apakah dia juga akan bernasip sama dengan teman-temannya. Betul saja dalam sekejap Jati Aji sudah jatuh tersungkur tak berdaya.
Rembang, 4 Juli 2020
SALAM LITERASI
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Good mom. Keren.
Mantap dan keren. Sukses selalu ya,bu.
Keren bun. Salam sukses
Thanks sdh berkunjung,
Bertemu orang Rembang lewat Gurusiana. Salam Ibu
Ya bunda cantik, salam sukses
Mantap bu ..lanjut
Mantap dan keren Bu