#Tagurharike-45

Kusnin duduk melamun memandangi kambing-kambing nya yang ia gembalakan di lapangan di dekat balai desa. Kusnin suka dengan pekerjaannya sebagai penggembala kambing. Yang bisa ia lakukan hanya menggembala kambing. Karena kusnin hanya tamatan SD. Ia tidak mau melanjutkan sekolah karena Kusnin sering pusing jika harus memikirkan pelajaran . Ia hanya minta pada neneknya dibelikan kambing untuk dipelihara. Kusnin anak yang lugu dan agak terlambat dalam berpikir tapi dia anak yang penurut. Meskipun tidak tahu keberadaan orang tuanya Kusnin selalau ceria karena neneknya sangat mencintainya

Tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara teriakan yang keras “ Kusnin.....tak sembelih lo kambingmu.”, Mendengar teriakan itu Kusnin segera berlari menghampiri kambingnya yang sedang memakan padi yang baru di tanam. Pak Marto pemilik padi itu sangat marah karena kambing Kusnin menghabiskan banyak tanaman padi yang baru berumur 1 bulan.

Kusnin segera menggiring kambingnya ke pohon trembesi. Ia lalu mengikat satu kaki kambingnya supaya tidak bisa berjalan kemana mana. Begitu kusnin selesai mengikat kambingnya, ia jatuh tersungkur akibat serudukan dari kambingnya . Rupanya kambing Kusnin lebih cerdas darinya. Kusnin langsung berdiri dan menendang kaki kambing satunya karena merasa jengkel. Dilepasnya sabuk yang ia pakai dari celananya untuk mengikat kaki kambing sebelah kiri. Belum selesai mengikat anak-anak yang sedang bermain di lapangan itu tertawa melihat ulah Kusnin dan kambingnya. Mereka berteriak “kusnin.....awas burungmu terbang lo!” Ternyata celana kusnin sudah melorot.

Rembang, 15 Juli 2020

SALAM LITERASI