#Tagurke-37

Saat matahari menuju ke peraduan di langit yang remang dimulailah kehidupan lelaki tua yang bernama pak Sahli . Ia sudah berusia hampir 70 tahun tetapi masih semangat dalam berikhtiar. Pak sahli setiap hari menjajakan rambak sehabis isya' disekitar Alon-alon kota. Ia berjualan dengan mengayuh sepeda. Hampir 15 tahun pak Sahli berdagang rambak, dari usaha inilah pak Sahli menafkahi keluarganya.

Istri dan anaknya selalu membantu pak Sahli untuk menatakan rambak yang akan dijualnya “ Hati-hati pak !” pesan istrinya kepada pak Sahli setiap mau berangkat berjualan.

Pak Sahli duduk di samping sepedanya sambil menunggu para pembeli. Dalam berjualan pak Sahli selalu berprinsip tidak pernah mencari keuntungan yang banyak . namun yang dicari adalah keberkahannya. Hasil jerih payahnya mampu membiyayai anaknya hingga ke perguruan tinggi. Malam ini alon-alon agak sepi hanya beberapa orang saja yang membeli rambak pak Sahli. Jam sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari dengan wajah lesu ia mengambil sepedanya dan mau pulang ke rumah. Sampai dirumah pak Sahli membuat kopi. Begitu bungkus kopi dibuka matanya membaca tulisan SELAMAT ANDA MENDAPAT HADIAH UMROH GRATIS. Dengan mata berkaca-kaca pak Sahli langsung sujud syukur dan berucap” Alhamdulillah “. Akhirnya doa pak sahli selama ini terkabul ,di usia yang senja pak Sahli bisa berziarah ke Tanah Suci .