Indrya Fitri

Seorang ibu muda yang berprofesi sebagai pedidik dan juga memiliki peri kecil mungil yang berusia hampir 3 tahun. Aktivitas sehari-hari tidak jauh-jauh dari lin...

Selengkapnya
Navigasi Web
Keterbatasan Itu Tidak Mampu Mengunci Mimpinya
Sumber Gambar : https://i0.wp.com/

Keterbatasan Itu Tidak Mampu Mengunci Mimpinya

Tantangan Hari ke-58

#Tantangangurusiana

            Namanya adalah Dwi Lestari, teman-teman di sekolah biasanya memanggilnya ‘Dwi’. Sesuai dengan namanya, Dwi merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Kakaknya sudah lulus SMA dan bekerja di salah satu toko pakaian sebagai pelayan toko. Adiknya tahun ini  masuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan adik yang satunya lagi merupakan siswa Sekolah Dasar di kelas 4 (empat). Kehidupan sehari-hari Dwi dan keluarganya sangat pas-pasan, ayahnya sudah meninggal karena kecelakaan beberapa tahun lalu dan ibunya bekerja sebagai buruh cuci. Walaupun kakaknya sudah bekerja, namun kebutuhan hidup yang semakin meningkat membuat Dwi dan keluarganya tidak bisa menabung. Penghasilan yang didapat hanya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan juga biaya sekolah Dwi dan adik-adiknya.

            Sebagai siswa kelas 3 di Sekolah Menengah Atas, Dwi selalu memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, namun dia menyadari bahwa kehidupan ekonomi keluarganya yang pas-pasan membuat ia menyimpan niatnya dan tidak sanggup mengungkapkan kepada ibu dan kakaknya. Setiap kali Guru BK bertanya di kelas siapa yang mau kuliah setelah selesai SMA dan melanjutkan perguruan tinggi dimana, Dwi selalu menundukkan kepalanya dan rasanya terlalu berat untuk mengangkat tangannya. Dwi merupakan siswa yang cerdas, bahkan beberapa kali menjuarai lomba karya tulis dan bahkan menembus tingkat nasional. Sebenarnya setiap uang hasil lomba selalu disisihkan oleh Dwi untuk ditabung, namun terkadang tabungannya juga dipakai untuk keperluan keluarganya.

            Kehidupan ekonomi yang serba pas-pasan juga membuat Dwi tidak seperti teman-teman yang lainnya. Dwi berangkat ke sekolah dengan menggunakan sepeda bututnya, sementara teman-temannya menggunakan sepeda motor bahkan ada yang diantar dengan mobil. Sebagai salah satu sekolah negeri favorit di kota X, maka tidak heran jika siswa yang bersekolah di sana memiliki latar belakang yang berbeda-beda begitupun kondisi ekonomi setiap siswanya. Ada yang pas-pasan dan ada juga dengan ekonomi keluarganya sangat mapan.

Walau bukan hanya Dwi yang bersepeda ke sekolah, namun dari sekian banyak sepeda yang terparkir hanya sepeda Dwi yang dikategorikan sudah usang dan butut. Bahkan ketika dikayuh maka akan kedengaran suara rantai dari sepedanya. Namun tidak ada raut muka malu dan tidak percaya diri, bagi Dwi bisa menggunakan sepeda ke sekolah sudah bersyukur sekali. Dwi memang tidak ada pilihan yang lain, selain itu dia juga tidak mau merepotkan kakaknya untuk mengantar jemput dirinya, sepeda motor mereka satu-satunya dipakai kakaknya untuk bekerja menjaga toko dari pagi sampai sore hari dan juga terkadang dipakai untuk menjemput adiknya.

            Dwi selalu masuk rangking 5 besar di kelas, dan dengan prestasi yang dimiliki besar harapan sekolah agar Dwi dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Namun, sekali lagi Dwi tidak mau berharap terlalu besar bahwa tahun ini dia akan kuliah dan sadar bahwa sekalipun ia mengikuti program beasiswa dari pemerintah, tetap saja ia harus memiliki tabungan yang cukup untuk hidup sebagai anak rantau. Ketika pendaftaran perkuliahan melalui jalur raport dimulai, teman-teman Dwi sangat bersemangat sekali mengajukan diri untuk mendaftar di kampus yang diinginkan. Dwi hanya berdiam diri, tidak sepatah katapun keluar dari mulutnya disaat teman-temannya mulai membicarakan pilihan kampus negeri yang akan dituju.

            Sekolah mulai mendata siswa yang akan mengikuti jalur undangan atau jalur raport dan ternyata tidak ada nama Dwi di data siswa yang diberikan oleh ketua kelasnya. Ketika ditanya mengapa Dwi tidak ikut mendaftar ?, “aku tidak yakin bisa kuliah tahun ini bu walaupun ada program beasiswa tetapi aku belum memiliki banyak tabungan sebagai persiapan biaya hidup disana”, ungkap Dwi pada guru BKnya. Sangat disayangkan sebenarnya, karena potensi Dwi sangat besar dan dengan ketekunannya, suatu saat dia akan menjadi orang yang sukses dibidangnya. Dwi pun memilih untuk bekerja setelah lulus SMA demi membantu keluarganya.

Namun ternyata, tahun depannya Dwi kembali ke sekolah dan meminta bantuan guru BK untuk mendaftarkan dia ke program beasiswa dari pemerintah. Yah, Dwi kembali lagi merajut asanya setelah menunda selama setahun dan waktu satu tahun ini dimanfaatkan Dwi untuk bekerja sambil menabung sedikit demi sedikit untuk biaya hidup ketika nanti ia kuliah. Kerja keras, pantang menyerah dan semangat Dwi untuk tetap bangkit disaat keadaan perekonomian keluarga yang serba pas-pasan membuahkan hasil. Dwi berhasil diterima di salah satu Perguruan Tinggi terbaik dan menyelesaikan kuliahnya dengan sangat baik dan melanjutkan lagi ke program magister.

Seperti kata pepatah ada kemauan pasti akan ada jalan jika memang keadaan keluarga kita termasuk menengah kebawah, maka jalan satu-satunya adalah belajar dengan rajin dan serius serta tidak lupa berdoa agar ketika ada kesempatan menghampiri kita sudah siap menerimanya. Terutama kesempatan untuk merubah perekonomian keluarga dan kesempatan menjadi orang yang sukses.

 

Catatan : “Cerita ini terinspirasi dari mereka yang berjuang untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi namun memiliki keterbatasan terutama dari segi biaya dan adapun kesamaan nama dan tempat hanyalah kebetulan belaka”.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wuiiih kereeen say, ayo lanjuuttt

20 Mar
Balas

Juttt.. Lanjut heee

20 Mar

Keren kak

22 Mar
Balas

Bagus itu cerite e, sape dwi yeh, murid kite ke?

22 Mar
Balas

Bagus ceritanya

22 Mar
Balas

Namanya tidak asing ditelinga ku... mudah2n Dwi bisa mengangkat derajat keluarga dan bisa jadi contoh untuk anak2 yang lainnya

22 Mar
Balas



search

New Post