Tantangan Hari ke-50

#Tantangangurusiana

Siapa yang tidak mengenal kuliner yang satu ini. Kuliner yang hampir di setiap daerah dimanapun selalu bisa ditemukan bahkan didaerah yang bukan asal dari kuliner ini. Daerah saya kuliner ini sangat mudah untuk ditemukan bahkan pedagangnya sangat menjamur. Salah satu ikon di kuliner ini disebut sebagai makanan terenak dunia yang kemudian disusul nasi goreng sebagai peringkat dunia. Kuliner ini dinamakan berdasarkan asal daerahnya dan memiliki rasa khas rempah-rempah yang mampu memanjakan lidah.

Apakah nama kulinernya ?. Yups, nasi padang. Nama kuliner yang sangat familiar di telinga kita bahkan menjadi salah satu kuliner andalan karena nasi padang memuat beberapa macam lauk pauk yang bisa kita pilih sesuai dengan selera kita. Nasi padang sebenarnya merupakan sebutan bagi makanan khas Minangkabau yang kemudian mereka menamakan restoran mereka dengan nama “Rumah Makan Padang”. Seiring dengan banyaknya orang-orang padang yang merantau ke luar pulau Sumatera terutama ke daerah Jawa, maka tidak heran jika akhirnya mereka membuka usaha makanan dengan nama “Rumah Makan Padang.

Rumah makan padang memberikan keunikan tersendiri, dengan porsi nasi yang cukup banyak kita dapat memilih berbagai macam lauk pauk yang tentunya khas daerah padang dan yang cukup terkenal adalah rendang. Rendang inilah yang menjadi ikon nasi padang dan ditetapkan sebagai makanan terenak di dunia. Rasa rempah yang ada di masakan padang sangat cocok di lidah masyarakat Indonesia dan wajar jika nasi padang sangat digemari masyarakat Indonesia.

Banyak yang beranggapan bahwa mengkonsumsi nasi padang akan meningkatkan resiko penyakit jantung karena banyaknya santan yang terkandung di dalam lauk pauknya akan menjadi sumber lemak jahat. Namun salah satu penelitian menyebutkan bahwa kandungan lemak jenuh dalam santan hanya seperempatnya minyak goreng. Untuk itulah, makanan bersantan mengandung kalori yang lebih rendah dibandingkan gorengan sehingga makanan gorengan lebih berbahaya dibandingkan makanan bersantan.

Baru-baru ini rempah-rempah di pasar laku keras dikarenakan ada desas-desus bahwa rempah-rempah seperti jahe, kunyit dan teman-temannya mampu menangkal virus corona dan publik menyimpulkan bahwa lauk pauk dengan rempah-rempah yang lengkap ada dalam masakan padang. Masakan minang memang kaya akan bumbu atau rempah seperti jahe, kunyit, lengkuas, daun serai, yang ternyata memiliki kandungan antioksidan yang dapat memembantu risiko berbagai penyakit seperti penyakit jantung, stroke, hipertensi, diabetes dan kanker. Walaupun tidak berarti bahwa dengan sering mengkonsumsi nasi padang lantas bisa mengatasi diabetes atau penyakit jantung, namun setidaknya makanan minang ini aman untuk kesehatan asalkan memang tidak dikonsumsi berlebihan. Seperti kata pepatah sesuatu yang berlebihan tidak baik adanya.

Tidak banyak yang saya bahas tentang makanan dari minang, karena mungkin akan lebih apik jika yang membahasnya adalah orang minang atau padang langsung termasuk resep rahasia masakan padang yang memang selalu membuat tidak bosan untuk mengkonsumsinya. Bagi saya masakan padang juga menjadi kuliner pilihan ketika saya tidak menemukan makanan yang sesuai dengan selera. Bahkan, ketika di Singapura saya hampir mampir ke rumah makan padang karena tidak ada makanan yang sesuai dengan selera saya. Dengan jumlah menu yang terkadang lebih dari 20 membuat kita memiliki berbagai macam alternatif pilihan lauk yang sesuai dengan keinginan kita saat itu. Itulah makanan khas padang ini selalu ramai dengan pengunjung. Selain itu dengan mengkonsumsi kuliner-kuliner Indonesia, setidaknya kita juga melestarikan budaya Indonesia dibidang makanan agar tidak pudar seiring menjamurnya makanan-makanan cepat saji khas negara lain. Tulisan ini terinspirasi karena tadi siang saya mengkonsumsi nasi padang.

Sumber Bacaan :

https://www.google.com/amp/s/www.bbc.com/indonesia/amp/majalah-50541428