Inis Unsaroh

Guru Bahasa Inggris yang sedang belajar menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web
              TRAGEDI TERKELAM di STADION KANJURUHAN Oleh  Inis Unsaroh - Guru

TRAGEDI TERKELAM di STADION KANJURUHAN Oleh Inis Unsaroh - Guru

Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Sabtu, awal Oktober 2022 cuaca sangat cerah sekali, pagi itu para pedagang bersiap - siap menata dagangannya karena sore hari akan ada pertandingan besar club kesayangan arek Malang Arema FC vs Persebaya.Ke dua club tersebut tidak pernah akur bisa dipastikan pertandingan pasti berjalan sangat seru dan antusiasme penonton terlihat dari antrian loket karcis di stadion, dan banyak juga penjual tiket di sepanjang perjalanan ke arah Kepanjen menawarkan karcis ke pengguna jalan.

Hilir mudik di dalam stadion juga terlihat jelas mempersiapkan sebaik mungkin guna pertandingan malam hari. Para penonton pun sudah mulai berdatangan, yang kebanyaakan para remaja, banyak juga bapak- bapak dan ibu-ibu dengan membawa anak"nya, ada yang masih balita,ada juga yang sudah agak besar, dengan berlarian masuk ke dalam stadion mencari tempat duduk yang strategis dengan wajah ceria, tawa riang terlihat di bibir mereka.

Semula semua berjalan lancar,normal seperti pertandingan-pertandingan sebelumnya. Semua tidak ada yang menyangka bahwa pertandingan malam itu akan terjadi tragedi yang sangat luar biasa. Di akhir pertandingan banyak sekali penonton yang turun masuk ke dalam area lapangan pertandingan, kekacauan pun terjadi sampai pada akhirnya aparat menyemprotkan gas air mata yang diduga malah membuat kepanikan penonton, mata perih tidak bisa melihat, bisa dibayangkan bagaimana mereka berjuang untuk keluar dan menyelamatkan diri dari semprotan gas air mata ,berdesak- desakan,pergi ke satu titik, yaitu pintu keluar, semua tertumpuk disitu nafas mulai sesak karena gas air mata sudah mencapai paru- paru dan menyebabkan kekurangan oksigen, banyak yang terjatuh,keinjak- injak, akhirnya banyak jatuh korban.

Tragedi itu berawal dari kekalahan Arema FC di tangan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.

Imbas kekalahan tersebut, suporter turun ke lapangan untuk menemui para pemain Arema FC. Namun, mereka terlibat gesekan dengan aparat keamanan yang mencoba mengamankan situasi.

Kondisi ini diperparah dengan tembakan gas air mata ke tribun penonton. Akibatnya, para penonton yang masih duduk di tribun sontak berhamburan menyelamatkan diri.

Penggunaan gas air mata oleh polisi menjadi sorotan dalam kejadian ini. Padahal dalam aturan FIFA terkait pengamanan dan keamanan stadion (FIFA Stadium Saferty dan Security Regulations), petugas keamanan tidak diperkenankan memakai gas air mata, hal tersebut melanggar kode keamanan FIFA yang tertuang dalam Pasal 19 terkait keberadaan Steward di pinggir lapangan. Dalam poin B, jelas-jelas tertulis

"Tidak ada senjata api atau gas pengendali massa yang boleh dibawa atau digunakan".

Dalam Tragedi Kanjuruhan, polisi berdalih bahwa gas air mata itu dikeluarkan untuk mereda kericuhan suporter. Polisi bukan hanya menembakkan gas air mata ke arah suporter yang masuk ke lapangan, tapi juga ke tribun penonton Stadion Kanjuruhan, yang kemudian memicu kepanikan.

Gas air mata diklasifikasikan sebagai senjata kimia secara internasional dan dilarang penggunaannya di saat perang. Atas alasan ini, para penentang penggunaan gas air mata telah mempertanyakan penggunaannya oleh aparat dalam mengatasi protes di jalanan dan berkata akibatnya dapat berbahaya. Sementara kepolisian pada umumnya menganggap gas air mata lebih aman ketimbang kekerasan dan senjata api.

Apa gas air mata itu

Meski namanya gas, tapi gas air mata sesungguhnya berbentuk cairan. Cairan dalam suhu ruangan ini dicampur dengan bahan-bahan lain sehingga berbentuk aerosol.

Ketika ditembakkan, partikel-partikel solid akan tersebar ke udara dalam bentuk kepulan asap.

Gas air mata bekerja dengan cara mengiritasi selaput lendir di mata, hidung, mulut, dan paru-paru. Pada dasarnya bagian-bagian tubuh yang bertanggung jawab untuk penyerapan dan eksresi.

Ada banyak jenis gas air mata. Yang paling umum adalah gas CS, atau nama panjangnya: o-chlorobenzylidene malononitrile. Nama CS diambil dari inisial penemunya, Corson dan Staughton.

Gas air mata biasanya ditembakkan dari tabung untuk membubarkan kerumunan atau sekelompok besar orang yang dianggap sebagai ancaman.

Apa efeknya pada tubuh?

Gejala-gejala awal akan timbul sekitar 30 detik setelah tubuh terekspos.

Mata akan berair karena sensasi terbakar, kesulitan bernapas, sakit di bagian dada, iritasi pada kulit, dan kebutaan sementara.

Profesor Alastair Hay, yang mempelajari dampak senjata kimia di Universitas Leeds, Inggris, berkata meski gas air mata dianggap sebagai opsi yang lebih aman, kematian terkadang terjadi karenanya.

Kerap kali ini terjadi ketika orang-orang kesulitan bernapas dalam keadaan terbatas karena penahanan polisi, sehingga mereka tidak bisa menghirup udara segar.

Aktivitas fisik seperti berlari dan ekspos berulang terhadap gas air mata dapat mengakibatkan gejala semakin buruk.

Efek gas air mata akan lebih parah bila orang yang terkena mengidap asma atau masalah pernapasan bawaan.

Dalam beberapa kasus, orang-orang juga terluka karena tabung kaleng yang dipakai untuk menembakkan gas air mata ke arah kerumunan.

Dalam kasus di Stadion Kanjuruhan ini menelan ratusan korban jiwa dan ratusan korban luka-luka dalam kerusuhan terburuk laga Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10) malam.

Paramedis menceritakan kondisi korban kebanyakan trauma, terinjak, kekurangan oksigen, dan terdampak gas air mata.

Tidak ada sepak bola dan kemenangan yang sebanding dengan nyawa manusia apalagi sampai ratusan nyawa melayang sia-sia. Banyak pihak yang harus bertanggungjawab atas kejadian ini, panitia penyelenggara, aparat dan jajaran yang terkait karena masalah ini sudah masuk dalam skala internasional, terkelam dalam sejarah sepak bola.

Semoga ada hikmah dalam kejadian ini. Pemerintah bisa mengusut tuntas tragedi kelam ini dan untuk korban semoga mendapat tempat terbaik di sisi Allah, keluarga nya diberi kesabaran serta keikhlasan karena semua sudah kehendak Allah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya keren

04 Oct
Balas

Terimakasih bunda... Salam kenal.Mohon koreksinya

04 Oct
Balas



search

New Post