Melanjutkan apa yang saya sempat bahas kemarin, saya mulai belajar. Hal yang saya, seorang Guru, akui, sangat jarang lakukan. Kecuali terkait materi yang akan saya ajarkan. Dan yang saya pelajari adalah tips dan trik menulis novel. Kalau bisa khusus pada bagian editing, karena itu yang mau saya lakukan sekarang.

Namun saat berselancar di youtube, saya menemukan sebuah set tips dan trik ini yang menarik, meski tidak khusus pada proses editing. Penyusunnya adalah Hank Green, seorang youtubuer. Tips dan trik ini dia susun berdasarkan pengalamannya setelah menulis Novel pertamanya, yang telah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Judul video itu “Delapan hal yang Saya harap Saya ketahui saat menulis Novel pertamaku”. Semua tips itu terangkum dengan penjelasan singkatnya (dalam bahasa saya sendiri, karena video aslinya berbahasa inggris);

Cintailah karaktermu, lalu bangunlah plot di sekitarnya. Ketika kamu mencintai karakter itu, dia akan membawamu sampai akhir cerita.

Jadwal menulis tidak harus ada. Namun kamu tetap harus punya target menulis. Contoh; seribu kata per-minggu. Kalau tidak, cerita itu bisa meninggalkan pikiranmu. Lalu proses untuk kembali pada cerita itu bisa memakan waktu yang panjang. Dan kamu bisa jadi absen menulis cerita itu, selama berbulan-bulan.

Tidak semua yang masuk dalam proses menulis, adalah menulis. Melakukan riset, penelitian soal latar belakang dan karakter misalnya. Mencari inspirasi di karya orang lain atau tulisan kita yang lain. Ini semua juga bisa masuk dalam proses menulis. Dan sedikit tips, Saat menulis, kalau kamu fokus ke jumlah kata, kamu akan menulis lebih banyak kata. Kalau kamu fokus ke cerita, kamu akan menulis lebih banyak cerita. Silahkan pilih sesuai kebutuhan dan keinginanmu.

Tidak ada yang menulis buku seperti waktu. Kalau kamu tidak mencurahkan waktumu untuk naskah novelmu, maka naskah novelmu itu tidak akan jadi. Luangkanlah waktumu khusus untuk menulis novel saja, jika memang kau ingin menerbitkan sebuah novel.

Menyusun plot adalah pengecekan tanpa henti (nah ini masuk tips yang saya mau). Buatlah satu folder, atau file, yang berisi semua yang kau rasa ingin perbaiki sambil terus maju dengan draftmu. Lalu urus semua perbaikan itu nanti, di revisi setelah draft pertama selesai. Kalau kamu mau selalu memperbaiki saat menyusun cerita, ini bisa mengganggu alur kepenulisanmu, dan merusak mood. Membuatmu malas meneruskan.

Jangan kontrol karaktermu. Biarkan karaktermu bermain dan menggerakkan ceritanya. Saat kau rasa karakter ini atau itu sepertinya lebih baik kanan, padahal dalam rencanamu mereka harusnya ke kiri, turutilah mau si karakter. Biasanya rencana mereka lebih bagus. (Pendapat saya; jika kita mau sedikit religius, bisa dibilang ini mirip-mirip wahyu, ada ide langitan yang turun menggerakkan cerita ke titik yang tidak kita antisipasi awalnya. TItik yang lebih baik.)

Kamu tidak harus menulis secara linear. Misalnya, Kamu berancana novelmu terbagi menjadi lima bagian. namun saat sedang menulis bagian pertama, tiba-tiba muncul ide untuk sebuah adegan yang harusnya ada di bagian kelima. Tidak apa-apa, tulis saja ide atau adegan itu. Nanti di sepanjang perjalanan, potongan-potongan itu akan menemukan pasangannya seperti puzzle di cerita besar kita.

Gunakan pengetahuan ahlimu di dalam novelmu. Misalnya anda suka, hobi, dan lumayan jago berkebun. Tidak ada salahnya pengetahuan itu juga disisipkan dalam novel yang ditulis. Saya misalnya profesi saya sebagai guru, maka dalam rancangan novel yang saya tulis, banyak tokohnya yang adalah guru. Bahkan latar tempat cerita saya banyak di sekolah.

Seperti itulah yang saya dapatkan dalam sesi belajar kali ini. Semoga bermanfaat bagi yang membaca, terlebih untuk saya yang memang sedang menyusun sebuah novel.

.

Ciao!

.

66