Iqbal Anas

Kepala Sekolah SDIT Adzkia Bukittinggi Sumatera Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pegiat Literasi yang Tidak Literat

Pegiat Literasi yang Tidak Literat

Pegiat Literasi Tapi Tidak Literat

 Saya cukup miris juga dengan sala6h budaya masyarakat kita yang cepat mengambil kesimpulan dari sesuatu dengan cepat tanpa mau mendalami masalah terlebih dulu.

Kalau itu dialami masyarakat umum mungkin bisa kita maklumi karena banyak faktor. Namun, kalau itu terjadi pada pegiat literasi, saya cukup prihatin.

Salah satu yang saya lihat di group MGI adalah tulisan saudara afdhal tentang pemotongan 30% gaji pns untuk bantuan penanganan covid-19. Tanpa baca isi cuma modal baca judul doang semua kata-kata hujatan keluar, Ya Allah seperti inikah etika para pegiat literasi? miris.

Belum tentu apa yang kita pikirkan seperti itu adanya, itulah pentingnya tabayyun dalam sebuah literasi. Tabayyun dalam sebuah tulisan dengan membaca ide dan isi tulisan secara keseluruhan, bukan menyimpulkan dari judul saja. 

Tabayyun menurut bahasa adalah telitilah dulu. Kata tersebut dapat dilihat pada surat Al-Hujurat/49:6. Dalam ayat tersebut dijelaskan:" ... maka tabayyunlah (telitilah dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian".

Tabayyun merupakan salah satu tradisi umat islam yang dapat dijadikan solusi untuk memecahkan masalah. Tradisi ini digunakan terutama untuk menyelesaikan masalah dalam masyarakat. Metode tabayyun digunakan untuk mengklarifikasi serta menganalisis masalah yang terjadi. Dengan harapan mendapatkan kesimpulan yang lebih bijak, arif dan lebih tepat sesuai keadaan masyarakat sekitarnya.

Padahal kalau saya baca tulisan saudara afdhal secara utuh justru sangat bagus bagaimana digambarkan disitu budaya demokratisasi dalam masyarakat minangkabau. Budaya "baiyo-iyo" dalam mengambil keputusan. Menggambarkan bahwa masyarakat minang sangat egaliter.

 

Semoga kebiasaan buruk ini bisa kita perbaiki bersama.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Benar pak Iqbal. Tidak ada yang salah dengan tulisan pak Afri Hardal. Sarat makna. Saya yang g begitu paham dengan BAM banyak dapat pencerahan dari tulisan tersebut. Salam Literasi.

06:54
Balas

terima kasih buk, sala, literasi

09:20

Masya Allah.., syukran, bg...

06:41
Balas

sama sama

09:20
Balas



search

New Post