Mungkin Hanya Tinggal Belulang
Melihat orang rame-rame di rumah, ibu kembali bertanya,"Acara apa ini Nak, kok rame-rame?". Hatiku sangat pilu melihat kondisi ibu. Kembali ku amati wajahnya, kutatap bola matanya tak ada pandangan yanh dulu hangat. Pandangannya kosong. Tiba-tiba ibu menangis, aku segera memeluknya.
"Ibu kok menangis, ibu kenapa?", Aku bertanya sambil mengelus tangannya. Dengan terisak ia mengatakan, "Papamu susah tiada, ibu tinggal sendiri". Aku ikut menangis menyaksikan kesedihan yang diungkapkan oleh ibuku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar