Tantangan Menulis Ke- 332

Sabtu, 06 Februari 2021

#TantanganGurusiana

***

Sesuatu yang menjanjikan kebahagiaan selalu saja menagih perjuangan bahkan terkadang pengorbanan.

Harus memaksakan diri dan tidak selalu hidup mengandalkan titik nyaman. setidaknya hal itu sedang dalam aku perjuangkan. Berat, sangat berat dalam ukuran aku yang biasa saja tetapi punya mimpi yang sangat luar biasa.

Sampai detik ini, aku masih berada pada keyakinan yang sama. Selagi ada niat, maka di situ ada jalan. siapa yang tulus ikhlas menggapai asa dan pengharapan, tiada yang lebih baik dari ikhtiar dan doa.

Titik fokus itu, terkadang berada pada satu titik saja, di balik kesibukan tingkat tinggi pasti ada saja yang terabaikan. katakanlah itu persahabatan maupun keluarga. Bukan sesuatu yang disengaja tetapi memang begitulah adanya. maafkan segala lalai yang tercipta. maafkan jika pada akhirnya ada yang menilai aku sudah berbeda.

Beri aku waktu, semua ini tidak akan lama, pada akhirnya aku kembali jika saatnya sudah tiba, terlepas tentang mau menerima atau tidaknya, itu bukan tentang deritaku, mungkin garis takdirku begitu.

Perlukah untuk disesali? sepanjang jalan ini berada pada garis yang benar. tidak sekali pun gentar ini datang menghadang. Jika sudi seharusnya tidak menyalahkan. jika mengerti seharusnya tanpa keluhan. jika setuju seharusnya memberikan dukungan.

Sepanjang nafas masih di badan, kita berjalan pada ketentuan-Nya. Pelurus niat, perihal senang dan kurangnya, itu adalah ujian kehidupan. karena kita hidup tidak lepas dari kawan yang memuji dan lawan yang membenci. sebagian sayang dan sebagian lagi sebaliknya, terus kenapa harus menyesali, kenapa harus kecewa karena Allah sudah mengabarkan jika kehidupan itu bagaikan roda. kehidupan bagaikan pelangi dan banyak warna. bukan tentang bahagia saja tetapi tentang duka dan kesedihan. tentang senyun dan air mata, tentang pertemuan dan perpisahan tentang kehidupan pada akhirnya menemui kematian. itulah akhir dari kehidupan.