RINTIHAN HATI
Tantangan Menulis Hari ke -50
Rabu, 29 April 2020
#TantanganGurusiana
****
Dulu , kau bagaikan senja bagiku
Cahaya kemerahan mendatangkan candu
Walau harus menunggu sampai beku
Kehadiran mu menyapu lelah hatiku
Kau bagaikan tetesan air hujan di hidupku
Mendatangkan pelangi membuat hidupku semakin berwarna
Tetapi mengapa kali ini kau menciderai hati
Rela menyakitiku sampai tertatih seperti ini
Lidah yang biasa mengucapkan kata sayang
Ternyata lebih tajam dari pedang
Torehan luka kecewa yang kau goreskan
Sungguh tak pernah aku bayangkan
Saat gelap datang menjelma
Aku sendiri meringkuk memegang lutut
Aku tenggelam dalam ketakutan pekatnya malam
Torehan luka semakin dalam kurasakan
Sekarang kita berada dipersimpangan
Kau memilih menuju jalan lain yang membuatmu mabuk kepayang
Sehingga antara kita tidak lagi sehaluan
Mengurai jarak dan saling bertolak belakang
Tinggal aku sendiri dalam bungkaman rasa yang tak terkatakan
Aku terluka
Aku sakit
Aku marah
Aku ingin berteriak
Tapi semua itu percuma
Kau tetap berlalu tanpa menoleh sedikitpun kepadaku
Tatapan mata yang dulu sayu penuh kelembutan
Membuat hati rindu bila tak bertemu
Mengapa berubah menjadi tatapan tajam yang membuat hatiku bergetar ketakutan
Benarkah kau sosok yang dulu aku harapkan ?
Akan kuhapus walau hatiku tergerus pilu
Pergilah...
Kalau aku tidak lagi menjadi tujuanmu
Dulu rasa yang menyatukan dan sekarang rasa juga yang memisahkan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kalau akan merusak hati, biarlah dia pergi dan berlalu
Iya bu...