Bodohnya Aku
Kelelahan yang mana yang aku rasakan sekarang ini ?
Kesedihan untuk siapa yang aku ratapi sekarang ini ?
Sementara dia disana begitu sangat bahagia menjalani hari harinya.
Sungguh kelelahan dan kesedihan yang sia sia.
Dan tak akan pernah berarti apa – apa bagi orang yang aku perjuangkan.
Bodohnya diriku !
Air mata apa yang aku keluarkan malam ini ?
Air mata penyesalankah karna dia tidak seperti yang aku pikirkan ?
Air mata kesedihankah karna dia tak akan pernah ada lagi dihidupku ?
Atau air mata tidak keberdayaanku karna tidak bisa berbuat apa- apa?
Untuk apa aku melakukan semua ini ?
Sebegitu berhargakah dia dihidupku ?
Pantaskah dia mendapatkan semua ini dariku ?
Sementara dia tidak pernah menimbang perasaanku.
Bodohnya diriku !
Bagaimana aku bisa sebesar ini mencintai dia.
Bagaimana aku bisa sesedih ini ditinggalkan oleh dia.
Bagaimana aku bisa sesakit ini mengharapkan dia.
Bagaimana bisa pikiran ini hanya memikirkan tentang dia saja.
Sementara dia tak sedikitpun peduli akan resahku...
Apa yang harus aku lakukan Tuhan ?
Ingin rasanya aku melupakan dia tanpa harus menderita
Ingin rasanya aku mengakhiri semua ini tanpa air mata
Ingin rasanya aku tetap bahagia tanpa ada dirinya
Ingin aku tidak melulu memikirkan tentang dia
Ingin hari-hariku bahagia tanpa ada dia di sisiku
Aku perlakukan dia dengan istimewa.
Setelah perpisahan ini aku sering memikirkan dia
Setiap hari dia kutangiisi kenapa ini harus terjadi
Sementara dia...
Masih bisa menikmati hari harinya tanpa beban dan sangat bahagia disana.
Tanpa sedikitpun ingin tahu bagaimana khabarku.
Tanpa pernah mencoba menghubungiku
Sehingga batas kesedihanku memuncak
Kecewaku sudah sampai keubun-ubun
Kututup semua akses yang bisa membuat kita terhubung
Kupergi dengan rasa yang bercampur baur menjadi satu
Aku harus kuat, aku harus bisa melupakan semuanya.
Sudahlah wahai hatiku....
Berhentilah berharap...
Berhentilah memikir tentang dia
Hentikanlah semua ini
Hentikanlah semua kesia-siaan ini
Siap atau tidak siap, rela atau tidak rela
Ini adalah bagian dari nasib hidup yang harus aku jalani
Dan aku bertekad dalam hati tidak akan mengulangi kebodohan ini lagi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantapppp....cocok ini.buat.jones yang.pengen move on.
Terimakasih, Semoga ya bu ...
Semua telah tercurah, penyelasan telah terungkap, rasa kebodohan telah terasa, walau sakit masih mendera, menerima kenyataan merupakan keniscayaan, untuk dapat melangkah menggapai asa dibalut doa dan tawakal memohon rahman dan rahim-Nya. Sukses selalu dan barakallah
Betul sekali bu...terima kasih ya...