Pengalaman hari ini sungguh sangat mengesankan bagiku, dan mungkin saja mengesalkan bagi orang lain. Kenapa tidak, janji yang ku ungkai dengan seorang teman kalau kita akan berangkat bersama ke Padang dalam rangka launching buku yang bertepatan dengan HAB Kementerian Agama di Lapangan Imam Bonjol Padang, tidak bisa kutepati tepat waktu.

Semalam sekitar jam satu, sempat teman mengingatkan untuk tidur supaya jam setengah empat bangun, dan bisa pergi ke Padang sama – sama, tapi mata pada saat itu tidak bisa di ajak kompromi karna masih belum ngantuk. Akhirnya aku tertidur sudah jam setengah dua. Saking pulasnya tidurku, HP berdering puluhan kali tidak kedengaran. Dan tidak lama setelah itu aku terbangun, sontak lihat jam di HP sudah menunjukan jam lima lewat sepuluh menit.

Astaga....

Aku ketiduran...Aku lihat panggilan tak terjawab banyak sekali di HP, aku langsung menelpon dan meminta maaf , kalau aku tertidur, dan syukurlah temanku mau menunggu dan kami berangkat sudah jam setengah enam lewat. Mobil melaju begitu sangat kencang , berharap sampai di lokasi tepat waktu.

Sampai di lokasi, upacara HAB telah selesai. Hufhh... satu acara terlewat begitu saja. Ini salahku ! kataku dalam hati. Tapi beruntung kami bisa mengikuti acara selanjutnya yaitu launching buku.

Sebagian besar peserta sudah mendapatkan frame covernya, aku dan sebagian kecil peserta yang lain belum menemukan frame cover, berlari kesana kemari mencari frame cover kami. Seperti halnya yang dilakukan siti hajar berlari- lari dari bukit safa ke bukit marwah. Sampai sakit kaki ini, karna hak sepatuku cukup tinggi. Tapi tidak juga kutemukan apa yang aku cari.

Seperti nyanyi Wali saja....

Timur ke barat selatan ke utara

Tak juga aku berjumpa

Dari musim duren hingga musim rambutan

Tak jua aku temmukan

Oh Tuhan Inikah cobaan ....

PAS banget liriknya dengan apa yang aku alami.

Pencarianku tak juga membuahkan hasil. Satu persatu panitia aku tanya, katanya sudah di cetak. Tapi kalau sudah, kenapa tak kutemukan frame coverku ? Kulihat peserta lain dengan wajah yang bahagia ditambah dua teman sekamar ketika ikut pelatihan sudah memegang fram cover di tangan, dan bersiap- siap ambil posisi foto bersama, sekita itu juga air mata tak dapat aku bendung. Air mataku mengallir begitu saja. Andaikan saja aku berada diantara mereka , aku akan merasakan hal yang sama.

Karna malu dan takut ketahuan menangis, aku pergi memisahkan diri dari kerumunan peserta . kubiarkan saja sedihku menyatu dengan air mata. Hanya beberapa saat saja, sampai akhirnya aku mampu mengelola emosi, dan menata hati, supaya ikhlas . Ya....aku ikhlas dan sudah bisa menerima kenyataan pada saat itu juga. Kalau frame cover bukanlah akhir dari segala- galanya. Tanpa frame cover aku masih bisa melanjutkan bakatku , walaupun baru ditahap pemula. Tantangan sebenarnya baru akan di mulai, tidak seharusnya aku berhenti dan menyerah di awal waktu. Semangat.

Di balik rasa ikhlas, Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Melalui perjuangan seorang sahabat yang ketika paginya sempat aku buat kecewa, dia berupaya sekuat tenaga, menghubungi panitia untuk mencetak ulang frame coverku. Akhirnya....aku pun bisa merasakan kebahagiaan mereka, walau bukan dari awal rasa bahagia itu aku rasakan. Tapi aku bersyukur bisa merasakannya.

Semangatku kembali bangkit, air mata yang sebelumnya mengalir, berganti dengan senyum penuh makna. Aku masih bisa foto bersama , walau tidak lengkap , karna sebagian peserta sudah pulang. Setidaknya, aku merasa lebih beruntung dari sebagian temanku yang lain. Karna covernya belum selesai di cetak.

Rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Tim MG, Panitia beserta para sahabat. Semoga tujuan baik kita diridhoi yang kuasa. Barakallah.