IRFAN AFANDI, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KARAKTERISTIK DAN PERKEMBANGAN USIA PEMAIN BOLA

KARAKTERISTIK DAN PERKEMBANGAN USIA PEMAIN BOLA

Tahapan Perkembangan Usia Pemain Sepak Bola

Menurut kurikulum AFC tahap perkembangan usia pemain sepak bola dikelompokan dalam dua kategori yaitu Grassroots (akar rumput) dan Youth (remaja). Masing-masing kategori ini dibedakan kedalam beberapa tahap dengan perbedaan kelompok usia. Berikut tabel tahapan usia pemain sepak bola berdasarkan kurikulum AFC.

Tabel 1. Tahapan Perkembangan Usia Pemain Sepak Bola

Grassroots

Youth

Fun

Foundation

Formatif

Final

U6 – U10

U11 – U13

U14 – U16

U17 – U20

Sumber : AFC Coaching (dalam Emral, 2013:61)

Masing-masing tahapan di atas pelatih harus memahami penekanan latihan. Pada dasarnya pelatihlah yang paling mengerti karakteristik siswanya dan seorang pelatih harus mampu memberikan proses latihan sesuai dengan tingkatan usia dan karakter siswa.

Pertimbangan latihan untuk masing-masing fase grassroots dan youth menurut AFC adalah sebagai berikut:

a) Fase senang usia 6 – 10 memberikan kesenangan dan kegembiraan dengan peraturan minimum, teknik yang penting antara lain dribbling, passing dan shooting, permaian tambahan, latihan: kejar-kejaran, relay game, melibatkan kesemua, keterampilan dan gerak badan, memperkenalkan keterampilan sosial, memelihara perilaku positif dalam kelompok dan menjelaskan dasar terminologi. Dibawah ini karakteristik kompetensi pemain usia 6 – 10 tahun:

1) Enjoy movement.

2) Loves to complete.

3) Not fully developed muscles.

4) Short concentration span.

5) Highly sensitive.

6) Strong, uncritical attitude toward adults idols.

7) Individual differences in growth and physical development.

b) Fase fondasi usia 11 – 13 tahun mengajarkan semua keterampilan teknik secara sistematis seperti: dribbling, passing, shooting dengan kaki kiri dan kanan, kaki dalam dan luar dengan merubah kecepatan dan arah, kontrol bola bola bawah, setengah tinggi, passing atas, dasar-dasar heading dan gerak tipu melewati lawan. Small side games dengan memodifikasi peraturan. Latihan keterampilan gerak dasar dan koordinasi secara luas termasuk: (main kejar-kejaran, mengajar dengan rintangan, latihan reflex, keseimbangan, irama, gunakan berbagai peralatan olahraga. Dibawah ini karakteristik kompetensi pemain umur 11 – 13 tahun.

1) Varied physical and motor skill development.

2) Eager to learn new skills.

3) Seeks recognition from peers, parents ang coaches.

c) Fase pembentukan usia 14 – 16 tahun pertimbangan latihan adalah: analisa dan evaluasi unjuk kerja pemain/tim sebalumnya. Sugesti ide untuk meningkatkan sesi latihan dan penekanan aspek-aspek positif dari unjuk kerja (penampilan). Selalu mempresentasikan persiapan sesi latihan yang baik. Isi latihan harus meliputi aspek-aspek keterampilan individu, teknik dan taktik permainan. Keterampilan gerak dan koordinasi harus sudah diintegrasikan dalam pemanasan dan kadang-kadang dilakukan pada latihan inti. Latihan dalam bentuk bermain merupakan cara utama dari meningkatkan kondisi fisik kecuali koordinasi. Rehabilitasi kelemahan individu dengan menggunakan latihan spesifik. Integrasikan latihan sepakbola kedalam permainan. Dibawah ini karakteristik pemain usia 14 – 16 tahun.

1) Mood swings.

2) Varied growth spurts.

3) Better understands technical and tactical aspects.

4) Matures into individual personality with own opinions, need and expectations.

d) Fase akhir remaja usia 17 – 20 tahun pertimbangan latihannya adalah: kesempatan yang luas pertimbangan-pertimbangan taktik, ditampilkan seperti situasi pertandingan. Menawarkan latihan simulasi kondisi pertandingan dan menyesuaikan pada kualitas dan kemampuan pemain-pemain. Memberikan sesi latihan individu terhadap kelemahan yang spesifik. Kombinasikan drill-drill dan permainan fokus pada konsep taktik yang sama. Mencari variasi lain untuk menggunakan elemen teknik dalam situasi permainan. Membiarkan pemain kreatif dan menempati berbagai posisi di dalam tim. Fokus latihan didasari keberadaan penampilan pertandingan sebelumnya. Variasi program kondisi fisik termasuk koordinasi, kecepatan, power/mobility, dayatahan. Lari dan jumping coordination harus diintegrasikan dalam pemanasan. Latihan dalam bentuk bermain adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Rehabilitasi setelah cidera kekurangan individu dengan latihan conditioning dengan spesifik. Integrasikan latihan mental termasuk relaksasi, pernafasan, konsentrasi, visualisasi dan latihan imagery. Dibawah ini karakteristik kompetensi pemain usia 17 – 20 tahun.

1) Has the ability and interest to understand advanced technical and tactical aspects of the game.

2) The physical growth for most players is completed there is significant gain in strength and speed.

3) Goal achievement and performance-oriented participation.

4) Individual personalities with own opinions, needs and choices.

5) Expects to be treated like an adult.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat bermamfaat pak Irfan. Lanjutkan..

02 Feb
Balas

Mantap coach irfan, sangat bermanfaat. Ditunggu artikel selanjutnya!

02 Feb
Balas

Alhamdulillah... semoga bapak juga demikian.

02 Feb
Balas



search

New Post