Tersentak aku dibuat oleh komentar seorang sahabat di akun facebook. "Rindu tulisan Kakak di Media Guru". Sudah Tiga bulan lebih aku tak pernah menengok ruang tempat menuang segala rasa.

Tak mudah untuk bangkit kembali setelah jatuh dari ketinggian. Anak tangga Sembilan Puluh Lima menorehkan luka dalam. Luka tak berdarah, namun perihnya mengiris-iris sampai ke relung hati yang paling dalam. Karena kecerobohan, menganggap enteng semua hal, tidak punya planning yang baik, tidak menerapkan aturan, bahkan tidak adanya sikap disiplin menjadi penyebab langkah inin harus terhenti.

Bulan demi bulan berlalu, banyak momen indah, penting, bersejarah terlewatkan tanpa diabadikan. Ada kisah tentang rasa sakit yang menyimpan sejuta makna, rasa yang harus dikorbankan, ada kisah pilu mengoyak rasa dada ini, ada giat yang harusnya dijadikan inspirasi, ada prestasi yang harus diukir.

Tak mudah menata kembali hati yang hancur berkeping-keping. Tak mudah mengumpulkan sisa semangat yang mulai kendor. Tak mudah menerima keadaan dengan hati yang ikhlas. Oh sungguh berat!

Selama ini kucoba merayu hati yang rapuh. Namun tak jua mendatangkan hasil. Ada rasa enggan membuka Si Anaku.

Ada banyak alasan pembenaran untuk tidak menulis: aktivitas yang padat, menanti ide yang tak jua menyata, rasa bosan melanda. Pokoknya ada rasa yang nyaris tak mampu dibahasakan ketika ingin mengintip ruang yang dulu selalu ku membuatku nyaman di sana. Semoga aku segera pulih betul dan bisa bangkit lagi.

#Menulisituibadah

#Tangguh_30

#Hari_2