#Tantangangurusiana

hari ke 7

Dua tahun sudah aku menjadi guru anak PMI (Pekerja Migran Indonesia) di tanah menara kembar ,Malaysia. Tepatnya di Sarawak. Kalau kita melihat peta, Sarawak terletak di barat laut Borneo dan berbatasan dengan Sabah di timur laut,Kalimantan ,berpapasan dengan Brunei Darussalam . Ibu kotanya Kuching.

Para pejuang ringgit begitu banyak di Sarawak dan rata-rata mereka membawa keluarga .Menjadi pekerja diperkebunan sawit Malaysia. Sekolah anak Indonesia ini dipanggil dengan Community Learning Centre sebagai Sekolah Dasar ,sistem kurikulum sama dengan di Indonesia K13,buku dan seragamnya pun sama.

Ditengah kebun sawit inilah kami belajar,bukan tidak sedikit murid saya yang belum pernah kenegaranya sendiri karena belum pernah pulang ke kampung mereka selama bertahun-tahun, mengenal mereka adalah anugerah untuk saya . Perjuangan mereka untuk tetap sekolah sangat menyentuh hati . Keadaan geografis yang tidak jauh berbeda dengan Indonesia membuat rasa dihati tetap saja seperti di Indonesia. Bedanya adalah penduduknya belum terlalu banyak ,jadi disini cenderung sepi. Tanah yang dominan berbukit menjadi perhatian saya kalau sedang berjalan-jalan diluar ,seluruh tempat pandangan hanya kebun sawit. Sungguh luar biasa.

Dan dua tahun disini banyak cerita yang sudah terukir ,mulai dari sekolah multiclass , signal cuma ada diujung sekolah kalau ada tugas saya harus naik keatas bukit dan beragam suku yang saya kenal,kami menjadi saudara seperantauan.