IRMI LIKNA SARI

Perempuan tulen ...

Selengkapnya
Navigasi Web

BLOOD VS NOODLE (TANTANGAN HARI KE 60)

Kejadian pagi ini membuatku bersyukur bahwa allah masih memberikanku kesempatan menghirup udara dan bertaubat. perjalanan dari kampung menuju kota ditempuh 3 jam saja, lumayan bisa membuatku tertidur agak sejenak sambil menikmati sepoinya angin dari luar bus antar kota. Bus yang aku tumpangi lumayan bersih, nyaman da murah ongkosnya, dibandingakan dengan naik travel. Aku selalu lebih memilih naik bus daripada travel. Bisa becekrama dengan banyak orang, bertemu dengan berbagai tipe orang akhirnya aku belajar bagaimana menghargai sesama. kehidupan ini terus berjalan seiring waktu yang tak terasa hampir 4 tahun ini aku menikmati kehidupan kota. Kehidupan yang menurutku memang penuh perjuangan, yang tidak bisa dibayangkan bagaimana jika orang tuaku tak membekaliku dengan kepercayaan dan keagamaan yang kuat. Apa yang di ajarkan orang tuaku sudah lebih dari cukup bekalku untuk melangkah ke kehidupan yang lebih mandiri.

Dengan kehidupan dikota dan di kampung sangatlah berbeda, jika dikampung kita tidak khawatir untuk tidak makan walaupun tidak bekerja. Jika di kota, tidak mencari pekerjaan tidak akan mendapat sesuap nasi. ibu selalu khawatir dengan hasil pekerjaanku apakah yang halal atau tidak. karena aku hanya lulusan sekolah menengah pertama (SMP), tapi aku selalu berusaha menyakinkan ibu jika aku akan baik-baik saja di peeerantauan.

Sesampainya di kota hari sudah menunjukkan pukul 09.00 WIB karena aku berangkat ba`da shubuh. setelah aku turun di terminal, sedikit berjalan keluar terminal, aku mulai mendengarkan perutku mulai bernyanyi seriosa, karna memang tadi pas berangkat aku belum memasukkan apapun dalam lambungku. aku putuskan untk mampir di warung sarapan pagi, setidaknya aku bisa membeli lontong sayur atau apa saja yang bisa mengganjal perutku sebelum sampe rumah kontrakanku. Sebelum sampai di warung aku melihat ada mobil PMI (PALANG MERAH INDONESIA) biasanya kalau seperti itu pasti ada kegiatan sosial yang dilakukan. mendonorkan darah yang dilakukan oleh tim PMI. Dalam bayanganku, jika aku sumbangkan darahku aku bisa membantu banyak orang dan aku juga dapat makan gratis dan mnum gratis. Akhirnya aku putuskan mendekati mobil PMI dan aku berniat untuk donor darah. Niatku terlaksana dan aku pun mendapatkan semangkuk mie dan minuman juvita. Tapi yang membuat aku hampir tidak sadarkan diri ketika darah ku di ambil oleh petugas mmmedis tiba-tiba suara petugas medis hilang, pemandanganku mulai gelap. apakah aku akan berkahir disini dan mengganti dengna semangkuk mie? Allah maafkan hamba jika nyawaku ini ditukar dengan semangkok mie.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

HahhaLucu, tp penuh makna

21 Jun
Balas

HahhaLucu, tp penuh makna

21 Jun
Balas



search

New Post