BUNDA RATU

(T4)

Oleh : Irmina Sulastri, S.Pd

Namanya Agra, umurnya masih 5 tahun, bahasanya unik layaknya orang dewasa. Saya harus memutar otak untuk menjawab pertanyaan ataupun mengajukan pertanyaan padanya. Karena kata-kata yang dia ucapkan melebihi perbendaharaan kata anak usia 5 tahun. Agra suka bercerita. Selalu ada cerita dan tak pernah kehabisan kata-kata.

Suatu pagi Agra menghampiriku dan bercerita. “Bu Irmin, Ratu Elizabeth baru saja meninggal dunia”. Kerajaan Inggris sedang siap-siap untuk mencari gantinya. Pangeran yang harus menggantikan Ratu Elizabeth. Sayapun bertanya “mengapa pangeran yang menggantikan Ratu Elizabeth?” Dengan semangat dia menjawab, “kan pangeran itu anaknya”. Mendengar jawabannya saya hanya menganggukan kepala.

Pagi itu terjadilah dialog diantara kami berdua. Agra mulai berimajinasi. Seandainya sekolah adalah sebuah kerajaan. Lanjut Agra mengatakan “nanti kalau bunda ratu sudah tua dan sudah pensiun juga harus ada yang menggantikannya”. “Pangeran yang harus menggantikannya”. Saya bertanya pada dia, siapa bunda ratu, dan siapa pangeran? Agra mengatakan dengan gayanya yang khas diikuti gerakan tangan seperti guru yang sedang memberi penjelasan. “Bunda Ratu ya Bu Irmin, pangerannya ya Aku”. Saya tertawa mendengar jawabannya, dan bertanya “Kok Bu Irmin jadi bunda Ratu?” Dia malah memberi penjelasan yang membuat saya terpingkal-pingkal. “Lha, siapa kepala sekolahnya? kan bu Irmin”. Jadi, Bu Irmin Bunda Ratu, Aku kan muridnya. Berarti aku pangeran”. Kalau nanti Bu Irmin sudah tua dan pensiun aku yang menggantikannya, celoteh Agra.

Senangnya menjadi guru TK. Selalu ada cerita lucu dari anak-anak. Menjadi hiburan tersendiri bagi saya. Menjadi “Bunda Ratu” bagi anak-anak.