CELOTEHMU MENJADI MOTIVASIKU.

(T.7)

Oleh : Irmina Sulastri, S.Pd

Setiap kali aku melihat “gajah” melalui gambar, tayangan video, model tiruan, bentuk nyata, ataupun media lain, saya teringat akan peristiwa beberapa tahun yang lalu. Peristiwa yang sangat berarti bagiku.

Pada waktu itu aku bercerita tentang gajah. Aku menggambar gajah di papan tulis dengan harapan, supaya anak-anak lebih tahu tentang binatang gajah. Tiba-tiba secara spontan seorang muridku memberi komentar tentang gambar gajah yang aku buat. “Hiiiiiii, cek elek,e gambare gajah” katanya. Sejenak aku terdiam dan mengamati gambar gajah tersebut. Dalam hati aku berkata, “Benar juga ya, elek banget gambar gajahku”. Lalu aku menanggapi komentar anak tersebut dengan mengatakan “Ah, gajahnya ini sedang marah, maka terlihat jelek”. Oh, jadi kalau marah wajahnya jelek” katanya.

Aku kurang pandai menggambar. Sejak peristiwa itu aku memiliki tekad untuk belajar menggambar. Aku menikmati proses latihan menggambar. Selang waktu yang lama aku menggambar beberapa binatang, salah satunya adalah gajah. Tak kuduga murid yang sama berkomentar. “Sekarang gajahnya bagus, berarti gajahnya tidak marah”. Aku tersenyum sambil menganggukkan kepala dan mengacungkan ibu jari pada murid tersebut.

Celoteh polos itu menjadi motivasiku untuk belajar. Terima kasih anakku, sudah menjadi pengamat bagiku. Celotehmu menjadi motivasiku.