Irwansyah Saragih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ikhlas Jalannya Surga
Ikhlas Jalannya Surga

Ikhlas Jalannya Surga

Ikhlas Jalannya Surga

Oleh : Irwansyah Saragih

Sabtu- Ahad, 4-5 November 2017, saya memberanikan diri mengikuti Pelatihan Kelas Editor di SMP IT Al-Ikhlas, Cipete, Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 100 guru dan pengawas sekolah dari berbagi provinsi di Indonesia. Mayoritas peserta adalah alumni Kelas Menulis MediaGuru. Banyak di antara peserta yang telah menerbitkan buku. Oleh krena itu, panitia memfasilitasi meja untuk membantu mempromosikan karya tulis mereka.

Saya telah mengikuti pelatihan menulis MediaGuru sebanyak tiga kali. Februari 2017 di Bekasi, April 2017 di P4TK Bahasa dan Oktober 2017 di Binus Jakarta. Alhamdulillah, hasilnya buku pertama saya yang berjudul Jalan Surgaku, telah cetak September 2017 lalu. Teman-teman pun memberikan komentar dan respons yang positif. Hal ini membuat saya semakin semangat dan termotivasi untuk belajar lebih giat lagi terkait kepenulisan. Ketika ada informasi Pelatihan Kelas Editor di Jakarta, saya langsung mendaftarkan diri ke Panitia. Tujuan saya sebenarnya sederhana, yakni dapat menyunting naskah sendiri.

Hari pertama pelatihan, banyak ilmu baru yang saya peroleh. Mulai dari hal yang sederhana, misalkan perbedaan Prakata dan Kata pengantar. Hal ini sudah sering saya dengar, namun baru hari ini saya ketahui perbedaannya dengan detail. Sementara hal lainnya benar-benar belum pernah saya ketahui, seperti : syarat menjadi Editor, kode etik Editor dan cara kerja Editor.

Setelah penyampaian teori, Eko Prasetyo, pemateri utama pada pelatihan memberikan beberapa tugas kepada peserta. Tugas pertama, kami diminta menyunting naskah berita dari detik.com. Saya berpikir dalam hati, bagaimana ceritanya berita yang telah di published di detik.com saya sunting. Penulis di detik.com kan sudah profesional. Bukannya nanti semakin bagus, bisa jadi lebih jelek, pikir saya. Namun, tetap saja saya kerjakan instruksi tersebut. Belum selesai tugas pertama, lanjut tugas kedua. Kami sesama peserta diminta saling bertukar tulisan. Hanya satu lembar A4. Selanjutnya kami diberikan tugas ketiga, menyunting tulisan guru berprestasi dari Jambi.

Tiga tugas yang diberikan Pak Eko membuat saya merenung. Ternyata jadi Editor itu tidak mudah. Selama ini, banyak buku guru-guru yang telah berhasil diterbitkan. Itu semua tak luput dari kerja keras Editor. Penulis buku mulai terkenal, bukunya laris manis, di minta mengisi materi di sekolah-sekolah. Namun, para Editor hanya mendapatkan 3 M makasih, makasih dan makasih. Ya memang seperti itulah cara kerjanya Editor. Ikhlas menyunting naskah buku, sesuai dengan syarat awal menjadi editor, yakni harus ikhlas.

Pesan saya kepada teman-teman yang mau menjadi editor, Ingatlah Ikhlas Jalannya Surga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Swmoga bermanfaat ya pak.

05 Nov
Balas

Aamiin

06 Nov

congrats pak Irwan. dimana ada kemauan disitu ada jalan. jalan yang indah.. "Jalannya Surgaku"

06 Nov
Balas

Terimakasih Pak Indra, salam Literasi

06 Nov
Balas

Aamiin, tetap semangat bu

07 Nov
Balas

Keren pak Irwansyah. Mengalir

05 Nov
Balas



search

New Post